[Lengkap] Metode Pemerintahan Orde Baru Kala Presiden Soeharto
Sistem Pemerintahan Orde Baru Masa Presiden Soeharto
Telah kita pahami bahwa sistem pemerintahan di Indonesia dibagi menjadi beberapa periode. Setelah pada postingan sebelumnya sudah kita diskusikan dilema orde lama , maka pada postingan ini akan kita kupas ihwal orde baru. Apakah orde gres itu? Mungkin itu pertanyaan dasar yang mesti kita pahami apalagi dahulu. Berikut pembahasannya.Pengertian Orde Baru
Orde gres yakni perumpamaan yang dipakai untuk masa sesudah pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965. Pada masa orde gres dibangun tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa Pancasila serta UUD 1945. Orde gres ialah upaya untuk mengoreksi penyimpangan yang dijalankan pada masa Orde Lama. Masa orde gres ini dipimpin oleh Soeharto sesudah dikeluarkannya Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) oleh Presiden Soekarno. Orde gres berjalan dari tahun 1966 hingga 1998.![]() |
| Pemerintahan Orde Baru masa Soeharto |
Sejarah Orde Baru
Gerakan 30 S/PKI tahun 1965 membuat terjadinya kekacauan terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara berupa penyimpangan terhadap UUD ’45 dan Pancasila. Oleh karena itu , munculah impian untuk menempatkan UUD ’45 dan Pancasila selaku landasan kehidupan berbanga dan bernegara secara murni dan konsekuen.Sejak gerakan PKI berhasil ditumpas , Presiden Soekarno belum bertindak tegas terhadap G30S/PKI. Hal ini memicu ketidaksabaran di kelompok mahasiswa dan masyarakat. Pada tanggal 26 Oktober 1965 banyak sekali kesatuan aksi seumpama KAMI , KAPI , KAGI , KASI , dan yang lain mengadakan demonstrasi dalam campuran Front Pancasila. Dalam keadaan ekonomi yang parah , para demonstran menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Pada tanggal 10 Januari 1966 para demonstran mengunjungi DPR-GR dan mengajukan Tritura. Isi TRITURA yaitu:
1. pembubaran PKI ,
2. pembubaran kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI , dan
3. penurunan harga.
Presiden Republik indonesia Ir. Soekarno itu menggemukakan perombakan kabinetnya yakni di tanggal 21 Februari tetapi tetapi hal itu tak menghasilkan adanya pergantian yang kemudian menghasilkan hati rakyat senang disebabkan karena masih banyak dari anggota kabinetnya yang berada didalam G30S/PKI , Kabinet gres dimengerti dengan”Seratus Menteri”.
Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Dalam Supersemar terdapat 3 poin peran utama: pertama , Presiden/Panglima tertinggi ABRI/pemimpin Besar Revolusi/ Mandataris MPRS Soekarno , tentukan , mewakilkan terhadap letjen Soeharto selaku panglima Angkatan Darat , mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu mudah-mudahan terjamin keamanan pribadi dan kewibawaan Presiden Soekarno demi kutuhan bangsa dan negara. Kedua , pengkoordinasian panglima angkatan lain , dan ketiga , melaporkan dan bertanggung jawab terhadap segala yang berafiliasi dengan poin kedua. Surat ini diterbitkan Soekarno untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban. Demonstrasi dan kekacauan di ibukota tak berubah , meski Soekarno sudah melantik Kabinet Dwikora yang Disempurnakan atau lebih dimengerti dengan istilah “Kabinet 100 menteri” pada tanggal 11 Maret 1966. Dalam rapat kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno pada tanggal tersebut , Letjen Soeharto tidak hadir dengan argumentasi sakit. Akhirnya , Presiden Soekarno tidak sanggup merampungkan rapat dan pergi ke Bogor demi argumentasi keamanan. Pergantian pemerintahan dari Orde Lama ke Orde Baru secara resmi di saat Letjen Soeharto dilantik menjadi Pejabat Presdien Republik Indonesia pada tanggal 12 Maret 1967.
Hal-hal yang diperjuangkan dalam Orde Baru adalah:
- Sikap mental yang positif untuk menghentikan dan mengoreksi segala penyimpangan atau penyelewengan terhadap pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
- Masyarakat yang adil dan sejahtera , baik materiil maupun spiritual lewat pembangunan.
- Sikap mental mengabdi terhadap kepentingan rak'yat serta melakukan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Kelebihan dan Kekurangan Masa Orde Baru
Kelebihan Sistem Pemerintahan Orde Baru
- Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 cuma AS$70 dan pada 1996 sudah meraih lebih dari AS$1.000
- Sukses transmigrasi
- Sukses KB
- Sukses memerangi buta huruf
- Sukses swasembada pangan
- Pengangguran minimum
- Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
- Sukses Gerakan Wajib Belajar
- Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
- Sukses keamanan dalam negeri
- Investor abstrak mau menanamkan modal di Indonesia
- Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
- Semaraknya korupsi , kongkalikong , nepotisme
- Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan wilayah , sebagian disebabkan karena kekayaan tempat sebagian besar disedot ke pusat
- Munculnya rasa kekecewaan di sejumlah tempat karena kesenjangan pembangunan , khususnya di Aceh dan Papua
- Kecemburuan antara penduduk lokal dengan para transmigran yang mendapatkan sokongan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
- Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
- Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
- Kebebasan pers sungguh terbatas , diwarnai oleh banyak koran dan yang dibreideli
- Penggunaan kekerasan untuk menghasilkan keamanan , antara lain dengan aktivitas "Penembakan Misterius" (petrus)
- Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintahan presiden selanjutnya)
![[Lengkap] Sistem Pemerintahan Orde Gres Kurun Presiden Soeharto Sistem Pemerintahan Orde Baru Masa Presiden Soeharto [Lengkap] Sistem Pemerintahan Orde Gres Kurun Presiden Soeharto](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghJJdt0oUyeLgWRRdisIt_QtUkmXowSjTugmc6oZZOEO0yjZyx0drHjhIviH1pjY4A1lLMkydpcxsfS9fUehKYPPPThqmxdliGdzUE1AiX0mgXsRLdt11otRqw9GYr1mlCzK4fi_pdPFWJ/s320/pemerintahan-orde-baru-masa-soeharto.jpg)
Tidak ada komentar untuk "[Lengkap] Metode Pemerintahan Orde Baru Kala Presiden Soeharto"
Posting Komentar