Teks Narasi : Pengertian| Struktur| Kaidah Kebahasaan. Jenis Dan Referensi Teks Narasi


Kali ini saya akan menguraikan apa itu teks narasi , apa yang saya uraikan di postingan kali ini wacana teks narasi meliputi pemahaman , struktur , kaidah kebahasaan dan sekaligus dengan teladan teks narasi.

Teks narasi gotong royong banyak kita pelajari baik di SD , Sekolah Menengah Pertama , maupun Sekolah Menengah kejuruan , tetapi acap kali karena jarang dipakai materi wacana teks narasi sering lupa. sehingga banyak yang kesusahan di saat anda diminta untuk bikin teks narasi.

Oleh karena itu lewat postingan kali ini saya akan uraikan secara lengkap perihal teks narasi sehingga anda sanggup bikin , membedakan antara teks narasi dan teks non narasi baik secara verbal maupun tulisan.

 apa yang saya uraikan di postingan kali ini wacana teks narasi meliputi pemahaman Teks Narasi : Pengertian , Struktur , Kaidah Kebahasaan. Jenis Dan Pola Teks Narasi


Pengertian paragraf naratif

Teks narasi atau Paragraf Naratif merupakan karangan berupa kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian kisah yang lengkap.

Atau juga sanggup didefinisikan
Narasi merupakan salah satu jenis pengembangan paragraf dalam suatu ukiran pena yang rangkaian insiden dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan permulaan , tengah , dan akhir

Sedangkan pemahaman teks / paragraf narasi  menurut para pakar merupakan selaku berikut:

Widjono (2007 : 175) uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian insiden , langkah-langkah , kondisi secara berurutan dari permulaan hingga selesai hingga terlihat rangkaian korelasi satu sama lain. Bahasanya berupa berupa paparan yang gayanya bersifat naratif.

Keraf (2001 : 137) suatu bentuk wacana yang berupaya mengisahkan suatu insiden yang mirip pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri insiden itu. Oleh alasannya merupakan ialah itu unsur yang terpenting dalam suatu narasi adalaha unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak-tanduk yang ditangani orang-orang dalam suatu rangkaian waktu. Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam rangkaian waktu.

Ciri-ciri Teks Narasi

Untuk memahami suatu teks atau paragraf narasi dan sekaligus untuk referensi bikin karangan atau teks narasi , maka anda mesti mengenal ciri-ciri dari teks narasi.

Ciri-ciri dari teks narasi merupakan selaku berikut:

1. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

2. Dirangkai dalam urutan waktu.

3. Ada konfiks.
Konfiks merupakan imbuhan tunggal yang terjadi dari perpaduan awalan dan akhiran yang membentuk satu kesatuan. beberapa konfik diantaranya adalah:
  • Konfiks ke-an : keindahan 
  • Konfiks pe-an : pengiriman 
  • Konfiks per-an : pergaulan 
  • Konfiks ber-an : berpandangan 
  • Konfiks se-nya : setibanya 
  • Konfiks me-kan : menyelesaikan

4. Menggunakan kata ulang.
Kata ulang atau proses pengulangan atau reduplikasi merupakan pengulangan satuan gramatik baik segalanya maupun sebagian. Dalam hal ini ada yang berupa kombinasi fonem ataupun tidak. Hasil pengulangan itu disebut kata ulang.

Macam-macam pengulangan :

a. Pengulangan seluruh
Yaitu pengulangan bentuk dasar tanpa pergeseran fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks , misalnya: Buku : buku- buku

b.Pengulangan sebagian
Pengulangan bentuk dasar secara sebagian , umpamanya : Membaca : membaca- baca

c. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks. 
Dalam golongan ini , bentuk dasar diulang segalanya dan berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks , umpamanya : menghubung- hubungkan / memata- matai

d. Pengulangan dengan pergeseran fonem
Suatu bentuk pengulangan terhadap suatu kata yang susunan katanya berubah.
Misalnya : Gerak : gerak- gerik

e. Kata ulang semu
Kata ulang yang berupa kata dasar. seumpama kupu-kupu , biri-biri

5. Ada unsur tempat , situasi pelaku dan waktu 6. Menguraikan atau mengisahkan suatu peristiwa 7. Membangun alur dan memprioritaskan aspek kronologis dan waktu
8. Adanya unsur perbuatan atau tindakan 
9. Adanya unsur rangkaian cerita 
10. Adanya sudut pandang pengarang 
11. Adanya informasi nama tokoh dalam cerita 
12. Adanya informasi yang menerangkan latar insiden peristiwa 
13. Unsur fikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan 
14. Menggunakan bahasa sehari-hari 
15. Kejadian atau insiden yang disampaikan berupa insiden yang sungguh-sungguh terjadi , sanggup berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 
16. Berdasarkan konfiks , karena tanpa konfiks lazimnya narasi tidak menarik. 
17. Memiliki nilai estetika. 
18. Menekankan susunan secara kronologis. 


Ciri-ciri narasi  Menurut Gorys Keraf (2000:136)

  •  Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
  •  Dirangkai dalam urutan waktu.
  •  Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
  •  Ada konfliks.

Narasi dibangun oleh suatu alur cerita. Alur ini tidak akan menawan jikalau tidak ada konfliks. Selain alur kisah , konfiks dan susunan kronologis , ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) selaku berikut:
  • Berupa kisah wacana insiden atau pengalaman penulis.
  • Kejadian atau insiden yang disampaikan berupa insiden yang sungguh-sungguh terjadi , sanggup berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
  • Berdasarkan konfiks , karena tanpa konfiks lazimnya narasi tidak menarik.
  • Memiliki nilai estetika.
  • Menekankan susunan secara kronologis.

Ciri yang dikemukakan Keraf mempunyai persamaan dengan Atar Semi , bahwa narasi mempunyai ciri berisi suatu kisah , menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan mempunyai konfliks. Perbedaannya , Keraf lebih menyeleksi ciri yang menonjolkan pelaku.

Kaidah / Unsur kebahasaan paragraf Naratif

Kaidah kebahasaan merupakan aturan kebahasaan yang dipakai untuk bikin teks narasi , adapun unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks / paragraf naratif merupakan selaku berikut:

1. Menggunakan kata kiasan atau Metafora
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) me·ta·fo·ra /métafora/ didefinisikan selaku "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebetulnya , melainkan selaku lukisan yang menurut persamaan atau perbandingan.[1] , misal tulang punggung dalam kalimat "pemuda merupakan tulang punggung negara".Metafora merupakan majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung. Metafora merupakan gaya bahasa perbandingan.

Contoh metafora:
  • Kata "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda merupakan tulang punggung negara".[1]
  • Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
  • Raja siang keluar dari ufuk timur.
  • Jonathan merupakan bintang kelas dunia.
  • Raja malam sudah keluar dari paraduannya.

Metafora dipakai dalam teks narasi dengan tujuan untuk memperbesar atau membumbui kisah hingga lebih menarik

2. Melibatkan kata kerja transitif dan intransitif
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang dibarengi oleh objek. Objek yang mengikuti sanggup kata benda , frasa , atau kata ganti. Kata kerja transitif sanggup diubah ke bentuk pasif.
Contoh:
  • Saya makan suatu apel .
  • Saya mencintai ibu saya.
Makara , kata kerja transitif memerlukan objek selaku perhiasan mudah-mudahan artinya sanggup dengan praktis dimengerti dan pastinya make sense.

Lebih gampangnya lagi , kata kerja transitif menolong menjawab kata tanya 'what (apa)' atau 'who (siapa).'
Seperti dua kalimat di atas , dua kalimat tersebut menjawab kata tanya 'what (apa)' dan 'who (siapa)'.
  •  Apa yang saya makan? Saya makan suatu apel.
  • Siapa yang saya cintai? Saya mencintai ibu saya.

Kata kerja intransitif merupakan kata kerja yang tidak memerlukan objek selaku perhiasan kalimat. Tidak seumpama kata kerja transitif , kata kerja intransitif tidak sanggup diubah ke bentuk pasif.
Contoh:
  • Dia jatuh.
  • Mereka tertawa.
  • Anak kecil itu menangis.
Kata kerja intransitif sanggup dibarengi kata informasi atau frasa preposisional , tetapi tidak sanggup dibarengi kata benda.

3. Menggunakan kata benda , sifat , frasa atau klausa
Penggunaan kata tersebut diadaptasi dengan topik yang diuraikan atau dinarasikan

4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
Contoh penanda urutan waktu seumpama umpamanya , pertama-tama , kemudian , kemudian ,  di saat akibatnya berikutnya dan lain selaku nya.

Jenis Teks / Paragraf narasi

Paragraf narasi dibedakan menjadi berbagai macam selaku berikut:

a. Narasi Ekspositoris (biografi)
Memiliki nama lain narasi non fiksi , merupakan jenis narasi yang terdiri dari rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca memahami insiden itu secara tepat.
Contoh:
Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula , langkah permulaan merupakan berbelanja merpati satu pasang di tempat usaha peternakan merpati. Jika merpati masih kecil , usahakan kandang tidak terlampau terbuka mudah-mudahan situasi dalam kandang cukup hangat , namun cukup terang. Selanjutnya , periksalah kuliner dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara terencana untuk mempertahankan kesehatan merpati dan tempat tinggalnya. Terakhir , perhatikanlah gerak-gerik merpati untuk mengantisipasi adanya cacat pada tubuh merpati.

b. Narasi Sugesti / Imajinatif
Nama lain dari narasi fiksi , merupakan jenis narasi yang cuma mengisahkan suatu hasil rekaan , imajinasi , atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini sanggup dilihat pada roman , cerpen , hikayat , dongeng , dan novel.
Contoh :
Tepat di saat tanggal 10 Maret , sekolahku libur selama sembilan hari dan akan rampung pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan piknik keluarga. Ketika itu saya menyeleksi berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi saya sudah berbenah dan mempersiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan , saya iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya saya di saat hingga di pantai tersebut. Dengan hati suka ria , saya sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis , pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu , saya mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan saya ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa , kami saling berbalasan. Puas rasanya , terasa hilang semua kepenatan karena aktivitas tiap harinya. Di sana , saya dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu beberapa jam sudah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore mengambarkan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akibatnya selesai. Dalam benakku , saya kan kembali esok.

c. Narasi informatif
Narasi informatif merupakan narasi yang mempunyai target penyampaian informasi secara tepat wacana suatu insiden dengan tujuan memperluas pengetahuan orang wacana kisah seseorang.

d. Narasi artistik
Narasi artistik merupakan narasi yang berupaya untuk menampilkan suatu maksud tertentu , menampilkan suatu amanat terselubung terhadap para pembaca atau pendengar sehingga terlihat mirip melihat. Ketentuan ini berhubungan dengan penggunaan bahasa yang logis , menurut fakta yang ada , tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

Struktur teks / paragraf naratif

a. Orientation 
Orientasi yakni kepingan di mana pengarang melukiskan dunia untuk ceritanya , dibagian inilah diperkenalkan dimana dan kapan insiden terjadi serta para tokoh.

b.Complication 
Complication yakni kepingan di mana tokoh utama menghadapi rintangan dalam meraih cita - citanya , kepingan di mana komplik mulai terjadi.

c. Resolution
Resolution yakni kepingan permasalahan yang dihadapi tokoh utama diselesaikan.

Pada kepingan ini mempunyai dua kecendrungan , yakni mengakhiri kisah dengan kebahagiaan (happy ending) dan atau mengakhiri kisah dengan kesedihan (sad ending) , tetapi ada juga teks naratif yang membiarkan pembaca/ pendengar menebak selesai cerita

d. Ada juga paragraf naratif yang cuma memakai konjungsi dan tidak mengikuti struktur di atas.

Tujuan teks narasi

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:

  • Hendak menampilkan informasi atau pengetahuan dan memperluas pengetahuan
  • Memberikan pengalaman estetis terhadap pembaca

Langkah-langkah menulis karangan narasi

  • Tentukan dahulu tema dan amanat yang mau disampaikan
  • Tetapkan target pembaca
  • Rancang peristiwa-peristiwa utama yang mau ditampilkan dalam bentuk bagan alur
  • Bagi insiden utama itu ke dalam kepingan permulaan , kemajuan , dan selesai cerita
  • Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail insiden selaku penunjang cerita
  • Susun tokoh dan perwatakan , latar , dan sudut pandangan
  • Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut

Contoh Teks Narasi

Berikut beberapa teladan teks narasi.

Liburan sekolah bertahun-tahun yang kemudian , saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak , banyak sekali keunikan dan tempat menawan yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan memakai pesawat. Tempat pertama yang saya datangi merupakan Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jikalau memakai mobil. tempat ini terkenal selaku penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sungguh unik dan coraknya sungguh khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal , tergantung motif dan bahannya. Harganya sanggup meraih ratusan ribu , bahkan jutaan Rupiah.

Narasi dibagi menjadi 2 , yakni ekspositori (Autoboigrafi dan Biografi) dan narasi Imajinatif.

Contoh Teks Narasi Ekspositori (Biografi) 
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung , 24 Oktober 1982. Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di suatu desa yang tergolong desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di suatu desa dengan segala kekurangan memang cukup mensugesti pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak memperoleh motivasi dari kondisi di sekelilingnya yang banyak menampilkan keperihatinan. Nama Andrea Hirata gotong royong bukanlah nama sokongan dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut , Andrea pun mengubahnya dengan Wadhud. Akan tetapi , masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil , ia kembali merubah namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun semenjak ia remaja.

Contoh Narasi Imajinatif 
Narasi Imajinatif merupakan teks yang  mengimajinasikan suatu benda seoalah-olah seorang manuasia.

Namaku Edelweiss alias Anaphalis Javanica. Biasanya saya berkembang di dataran tinggi atau puncak - puncak gunung. Oleh kelompok Botani , saya sering disebut tanaman sejenis perdu , dan tergolong anggota famili Compositae atau disebut juga Asteraceae (sambung sambungan). Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih mengenalku dengan warna putih ketimbang warna lainnya. Hidupku bergerombolan di ujung dahan dengan harum yang khas. (Dikutip dari wacana Namaku Edelweiss dalam Majalah Sabili)

Tidak ada komentar untuk "Teks Narasi : Pengertian| Struktur| Kaidah Kebahasaan. Jenis Dan Referensi Teks Narasi"