Surat | Surah Al Jatsiyah Arab| Latin Dan Terjemahannya

Surah Al Jatsiyah Arab , Latin dan Terjemahannya - Surah Al Jatsiyah tergolong kedalam kalangan surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 45 dari Al Alquran yang terdiri atas 37 Ayat. Surat ini diturunkan sehabis Surah Ad Dukhaan dan dinamai dengan Al Jaatsiyah (yang berlutut) yang diambil dari ayat 28 surat ini. Pada ayat tersebut dijelaskan wacana kondisi insan pada hari simpulan zaman dan pada hari itu insan berlutut dihadapan Allah s.w.t. , Asy Syari'ah yakni nama lain dari surat ini yang diambil dari ayat ke 18.

 Surah Al Jatsiyah tergolong kedalam kalangan surat Surat | Surah Al Jatsiyah Arab , Latin dan Terjemahannya
Surah Al Jatsiyah
Pokok isi kandungan dalam Surat Al Jatsiyah diantaranya merupakan wacana keimanan , hukum-hukum , kisah-kisah , dan yang lain menyerupai bahaya terhadap para musyrikin yang mendustakan ayat-ayat Allah , kebatalan kaum Dahriyah (atheisme , sceptisme dan vrij denker) , dan keingkaran mereka terhadap hari kiamat. Teks bacaan lafadz Surah Al Jatsiyah Arab , Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :

Surah Al Jatsiyah
Al Jaatsiyah
(Yang Berlutut)
Juz 25
Surat Ke 45 : 37 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

حمٓ

Haa miim
1. "Haa Miim [1381] ,"

تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ

Tanziilul kitaabi minallahil 'aziizil hakiim(i)
2." Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

إِنَّ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ لَأٓيَٰتٍ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ

Inna fiis-samaawaati wal ardhi li-aayaatil(n)-lilmu`miniin(a)
3. "Sesungguhnya pada langit dan bumi sungguh-sungguh terdapat gejala (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman."

وَفِي خَلۡقِكُمۡ وَمَا يَبُثُّ مِن دَآبَّةٍ ءَايَٰتٌ لِّقَوۡمٍ يُوقِنُونَ

Wa fii khalqikum wa maa yabuts-tsu min daabbatin aayaatun liqaumin yuuqinuun(a)
4. "Dan pada penciptakan kau dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di tampang bumi) terdapat gejala (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini ,"

وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن رِّزۡقٍ فَأَحۡيَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَا وَتَصۡرِيفِ ٱلرِّيَٰحِ ءَايَٰتٌ لِّقَوۡمٍ يَعۡقِلُونَ

Waakhtilaafillaili wan nahaari wa maa anzalallahu minassamaa-i min rizqin fa ahyaa bihil ardha ba'da mautihaa wa tashriifir-riyaahi aayaatun liqaumin ya'qiluun(a)
5. "dan pada perubahan malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit kemudian dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sehabis matinya; dan pada perkisaran angin terdapat gejala (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal."

تِلۡكَ ءَايَٰتُ ٱللَّهِ نَتۡلُوهَا عَلَيۡكَ بِٱلۡحَقِّۖ فَبِأَيِّ حَدِيثِۢ بَعۡدَ ٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ يُؤۡمِنُونَ

Tilka aayaatullahi natluuhaa 'alaika bil haqqi fabiayyi hadiitsin ba'dallahi wa aayaatihii yu'minuun(a)
6. "Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sehabis (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya."

وَيۡلٌ لِّكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ

Wailun likulli affaakin atsiim(in)
7. "Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa ,"

يَسۡمَعُ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِ ثُمَّ يُصِرُّ مُسۡتَكۡبِرٗا كَأَن لَّمۡ يَسۡمَعۡهَاۖ فَبَشِّرۡهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Yasma'u aayaatillahi tutlaa 'alaihi tsumma yushirru mustakbiran ka-an lam yasma'haa fabasy-syirhu bi'adzaabin aliim(in)
8. "dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian beliau tetap menyombongkan diri seakan-akan beliau tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah beliau dengan azab yang pedih."

وَإِذَا عَلِمَ مِنۡ ءَايَٰتِنَا شَيۡ‍ًٔا ٱتَّخَذَهَا هُزُوًاۚ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَابٌ مُّهِينٌ

Wa idzaa 'alima min aayaatinaa syai-an attakhadzahaa huzuwan uulaa-ika lahum 'adzaabun muhiin(un)
9. "Dan apabila beliau mengenali barang sedikit wacana ayat-ayat Kami , maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah [1382] yang memperoleh azab yang menghinakan."

مِّن وَرَآئِهِمۡ جَهَنَّمُۖ وَلَا يُغۡنِي عَنۡهُم مَّا كَسَبُواْ شَيۡ‍ٔٗا وَلَا مَا ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوۡلِيَآءَۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Min waraa-ihim jahannamu wa laa yughnii 'anhum maa kasabuu syai-an wa laa maa-attakhadzuu min duunillahi auliyaa-a wa lahum 'adzaabun 'azhiim(un)
10. "Di hadapan mereka neraka Jahannam dan tidak akan berkhasiat bagi mereka sedikitpun apa yang sudah mereka lakukan , dan tidak pula berkhasiat apa yang mereka jadikan selaku sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang besar."

هَٰذَا هُدٗىۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِ‍َٔايَٰتِ رَبِّهِمۡ لَهُمۡ عَذَابٌ مِّن رِّجۡزٍ أَلِيمٌ

Haadzaa hudan waal-ladziina kafaruu biaayaati rabbihim lahum 'adzaabun min rijzin aliim(un)
11. "Ini (Al Quran) yakni petunjuk. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yakni siksaan yang sungguh pedih."

ٱللَّهُ ٱلَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ ٱلۡبَحۡرَ لِتَجۡرِيَ ٱلۡفُلۡكُ فِيهِ بِأَمۡرِهِۦ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ

Allahul-ladzii sakh-khara lakumul bahra litajriyal fulku fiihi bi-amrihi wa litabtaghuu min fadhlihii wa la'allakum tasykuruun(a)
12. "Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu agar kapal-kapal sanggup berlayar padanya dengan seizin-Nya dan agar kau sanggup mencari karunia -Nya dan semoga kau bersyukur."

وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا مِّنۡهُۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Wa sakh-khara lakum maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi jamii'an minhu inna fii dzaalika li-aayaatin liqaumin yatafakkaruun(a)
13. "Dan Dia sudah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi seluruhnya , (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu sungguh-sungguh terdapat gejala (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir."

قُل لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ يَغۡفِرُواْ لِلَّذِينَ لَا يَرۡجُونَ أَيَّامَ ٱللَّهِ لِيَجۡزِيَ قَوۡمَۢا بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

Qul lil-ladziina aamanuu yaghfiruu lil-ladziina laa yarjuuna ayyaamallahi liyajziya qauman bimaa kaanuu yaksibuun(a)
14. Katakanlah terhadap orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut hari-hari Allah [1383] karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang sudah mereka kerjakan."

مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡهَاۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ تُرۡجَعُونَ

Man 'amila shaalihan falinafsihi wa man asaa-a fa'alaihaa tsumma ilaa rabbikum turja'uun(a)
15. "Barangsiapa yang menjalankan amal saleh , maka itu yakni untuk dirinya sendiri , dan barangsiapa yang menjalankan kejahatan , maka itu akan menimpa dirinya sendiri , kemudian terhadap Tuhanmulah kau dikembalikan."

 وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ

Wa laqad aatainaa banii israa-iilal kitaaba wal hukma wan nubuu-wata wa razaqnaahum minath-thayyibaati wa fadh-dhalnaahum 'alal 'aalamiin(a)
16. "Dan sesungguhnya sudah Kami berikan terhadap Bani Israil Al Kitab (Taurat) , kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan terhadap mereka rezki-rezki yang bagus dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya)."

وَءَاتَيۡنَٰهُم بَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلۡأَمۡرِۖ فَمَا ٱخۡتَلَفُوٓاْ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُ بَغۡيَۢا بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ رَبَّكَ يَقۡضِي بَيۡنَهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ

Wa aatainaahum bayyinaatin minal amri famaaakhtalafuu illaa min ba'di maa jaa-ahumul 'ilmu baghyan bainahum inna rabbaka yaqdhii bainahum yaumal qiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun(a)
17. "Dan Kami berikan terhadap mereka keterangan-keterangan yang positif wacana problem (agama); maka mereka tidak bertikai melainkan sehabis tiba terhadap mereka wawasan alasannya yakni kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan menentukan antara mereka pada hari simpulan zaman terhadap apa yang mereka senantiasa bertikai padanya."

ثُمَّ جَعَلۡنَٰكَ عَلَىٰ شَرِيعَةٍ مِّنَ ٱلۡأَمۡرِ فَٱتَّبِعۡهَا وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَ ٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَ

Tsumma ja'alnaaka 'alaa syarii'atin minal amri faattabi'haa wa laa tattabi' ahwaa-al-ladziina laa ya'lamuun(a)
18. "Kemudian Kami jadikan kau berada di atas sebuah syariat (peraturan) dari problem (agama itu) , maka ikutilah syariat itu dan janganlah kau ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui."

إِنَّهُمۡ لَن يُغۡنُواْ عَنكَ مِنَ ٱللَّهِ شَيۡ‍ٔٗاۚ وَإِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۖ وَٱللَّهُ وَلِيُّ ٱلۡمُتَّقِينَ

Innahum lan yughnuu 'anka minallahi syai-an wa innazh-zhaalimiina ba'dhuhum auliyaa-u ba'dhin wallahu walii-yul muttaqiin(a)
19. "Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan sanggup menolak dari kau sedikitpun dari siksaan Allah. Dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain , dan Allah yakni pelindung orang-orang yang bertakwa."

هَٰذَا بَصَٰٓئِرُ لِلنَّاسِ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٌ لِّقَوۡمٍ يُوقِنُونَ

Haadzaa bashaa-iru li-nnaasi wa hudan wa rahmatun liqaumin yuuqinuun(a)
20. "Al Alquran ini yakni pedoman bagi insan , isyarat dan rahmat bagi kaum yang meyakini."

أَمۡ حَسِبَ ٱلَّذِينَ ٱجۡتَرَحُواْ ٱلسَّيِّ‍َٔاتِ أَن نَّجۡعَلَهُمۡ كَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَوَآءٗ مَّحۡيَاهُمۡ وَمَمَاتُهُمۡۚ سَآءَ مَا يَحۡكُمُونَ

Am hasibal-ladziina-ajtarahuussayyi-aati an naj'alahum kaal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati sawaa-an mahyaahum wa mamaatuhum saa-a maa yahkumuun(a)
21. "Apakah orang-orang yang bikin kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan mengakibatkan mereka menyerupai orang-orang yang beriman dan menjalankan amal saleh , yakni sama antara kehidupan dan maut mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu."

وَخَلَقَ ٱللَّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّ وَلِتُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسِۢ بِمَا كَسَبَتۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ

Wa khalaqallahus-samaawaati wal ardha bil haqqi wa litujza kullu nafsin bimaa kasabat wa hum laa yuzhlamuun(a) 
22. "Dan Allah bikin langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya , dan mereka tidak akan dirugikan."

أَفَرَءَيۡتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَٰهَهُۥ هَوَىٰهُ وَأَضَلَّهُ ٱللَّهُ عَلَىٰ عِلۡمٖ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمۡعِهِۦ وَقَلۡبِهِۦ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِۦ غِشَٰوَةٗ فَمَن يَهۡدِيهِ مِنۢ بَعۡدِ ٱللَّهِۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Afara-aita maniittakhadza ilaahahu hawaahu wa adhallahullahu 'alaa 'ilmin wa khatama 'alaa sam'ihii wa qalbihii waja'ala 'alaa basharihii ghisyaawatan faman yahdiihi min ba'dillahi afalaa tadzakkaruun(a)
23. "Maka pernahkah kau menyaksikan orang yang mengakibatkan hawa nafsunya selaku tuhannya dan Allah membiarkannya menurut ilmu-Nya [1384] dan Allah sudah mengunci mati indera pendengaran dan hatinya dan menaruh tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang hendak memberinya isyarat sehabis Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kau tidak mengambil pelajaran?"

وَقَالُواْ مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنۡيَا نَمُوتُ وَنَحۡيَا وَمَا يُهۡلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهۡرُۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِنۡ هُمۡ إِلَّا يَظُنُّونَ

Wa qaaluuu maa hiya illaa hayaatunaaddunyaa namuutu wa nahyaa wa maa yuhlikunaa ilaaddahru wa maa lahum bidzaalika min 'ilmin in hum illaa yazhunnuun(a)
24. Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja , kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang hendak membinasakan kita selain masa" , dan mereka sekali-kali tak mempunyai wawasan wacana itu , mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.

وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٍ مَّا كَانَ حُجَّتَهُمۡ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱئۡتُواْ بِ‍َٔابَآئِنَآ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ

Wa idzaa tutlaa 'alaihim aayaatunaa bayyinaatin maa kaana hujjatahum illaa an qaaluuuu-atuu biaabaa-inaa in kuntum shaadiqiin(a)
25. Dan apabila dibacakan terhadap mereka ayat-ayat Kami yang terperinci , tidak ada bantahan mereka selain dari mengatakan: "Datangkanlah nenek moyang kami kalau kau yakni orang-orang yang benar."

قُلِ ٱللَّهُ يُحۡيِيكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يَجۡمَعُكُمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ لَا رَيۡبَ فِيهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ

Qulillahu yuhyiikum tsumma yumiitukum tsumma yajma'ukum ilaa yaumil qiyaamati laa raiba fiihi wa laakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
26. Katakanlah: "Allah-lah yang menggugah kau kemudian mematikan kau , sesudah itu menghimpun kau pada hari simpulan zaman yang tidak ada keraguan padanya; akan tapi pada lazimnya insan tidak mengetahui."

وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يَوۡمَئِذٍ يَخۡسَرُ ٱلۡمُبۡطِلُونَ

Wa lillahi mulkus-samaawaati wal ardhi wa yauma taquumussaa'atu yauma-idzin yakhsarul mubthiluun(a) 
27. "Dan cuma kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kebangkitan , akan rugilah pada hari itu orang-orang yang menjalankan kebathilan."

وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةٗۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدۡعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

Wa taraa kulla ummatin jaatsiyatan kullu ummatin tud'aa ilaa kitaabihaal yauma tujzauna maa kuntum ta'maluun(a)
28. "Dan (pada hari itu) kau lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat diundang untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kau diberi jawaban terhadap apa yang sudah kau kerjakan."

هَٰذَا كِتَٰبُنَا يَنطِقُ عَلَيۡكُم بِٱلۡحَقِّۚ إِنَّا كُنَّا نَسۡتَنسِخُ مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

Haadzaa kitaabunaa yanthiqu 'alaikum bil haqqi innaa kunnaa nastansikhu maa kuntum ta'maluun(a)
29. (Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami sudah memerintahkan mencatat apa yang sudah kau kerjakan."

 فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُدۡخِلُهُمۡ رَبُّهُمۡ فِي رَحۡمَتِهِۦۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡمُبِينُ

Fa-ammaal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati fayudkhiluhum rabbuhum fii rahmatihi dzaalika huwal fauzul mubiin(u)
30. "Adapun orang-orang yang beriman dan menjalankan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata."

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَفَلَمۡ تَكُنۡ ءَايَٰتِي تُتۡلَىٰ عَلَيۡكُمۡ فَٱسۡتَكۡبَرۡتُمۡ وَكُنتُمۡ قَوۡمٗا مُّجۡرِمِينَ

Wa ammaal-ladziina kafaruu afalam takun aayaatii tutlaa 'alaikum faastakbartum wa kuntum qauman mujrimiin(a)
31. Dan adapun orang-orang yang kafir (kepada mereka dikatakan): "Maka apakah belum ada ayat-ayat Ku yang dibacakan kepadamu kemudian kau menyombongkan diri dan kau jadi kaum yang berbuat dosa?"

وَإِذَا قِيلَ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱلسَّاعَةُ لَا رَيۡبَ فِيهَا قُلۡتُم مَّا نَدۡرِي مَا ٱلسَّاعَةُ إِن نَّظُنُّ إِلَّا ظَنّٗا وَمَا نَحۡنُ بِمُسۡتَيۡقِنِينَ

Wa idzaa qiila inna wa 'dallahi haqqun wassaa'atu laa raiba fiihaa qultum maa nadrii maassaa'atu in nazhunnu illaa zhannan wa maa nahnu bimustaiqiniin(a)
32. Dan apabila dibilang (kepadamu): "Sesungguhnya perjanjian Allah itu yakni benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya" , tentu kau menjawab: "Kami tidak tahu apakah hari simpulan zaman itu , kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya)."

وَبَدَا لَهُمۡ سَيِّ‍َٔاتُ مَا عَمِلُواْ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ

Wa badaa lahum sayyi-aatu maa 'amiluu wa haaqa bihim maa kaanuu bihii yastahzi-uun(a)
33. "Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka lakukan dan mereka diliputi oleh (azab) yang mereka senantiasa memperolok-olokkannya."

 وَقِيلَ ٱلۡيَوۡمَ نَنسَىٰكُمۡ كَمَا نَسِيتُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَا وَمَأۡوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّٰصِرِينَ

Wa qiilal yauma nansaakum kamaa nasiitum liqaa-a yaumikum haadzaa wa ma`waakumunnaaru wa maa lakum min naashiriin(a)
34. Dan dibilang (kepada mereka): "Pada hari ini Kami melalaikan kau sebagaimana kau sudah melalaikan konferensi (dengan) harimu ini dan wilayah kembalimu merupakan neraka dan kau sekali-kali tidak memperoleh penolong."

ذَٰلِكُم بِأَنَّكُمُ ٱتَّخَذۡتُمۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ هُزُوٗا وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ فَٱلۡيَوۡمَ لَا يُخۡرَجُونَ مِنۡهَا وَلَا هُمۡ يُسۡتَعۡتَبُونَ

Dzaalikum bi-annakumuut-takhadztum aayaatillahi huzuwan wa gharratkumul hayaatud-dunyaa fal yauma laa yukhrajuuna minhaa wa laa hum yusta'tabuun(a)
35. "Yang demikian itu , alasannya yakni sesungguhnya kau mengakibatkan ayat-ayat Allah selaku usikan dan kau sudah ditipu oleh kehidupan dunia , maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi peluang untuk bertaubat."

فَلِلَّهِ ٱلۡحَمۡدُ رَبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَرَبِّ ٱلۡأَرۡضِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Falillahil hamdu rabbis-samaawaati wa rabbil ardhi rabbil 'aalamiin(a) 
36. "Maka bagi Allah-lah segala puji , Tuhan langit dan Tuhan bumi , Tuhan semesta alam."

وَلَهُ ٱلۡكِبۡرِيَآءُ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ

Wa lahul kibriyaa-u fiis-samaawaati wal ardhi wa huwal 'aziizul hakiim(u)
37. "Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan bumi , Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Penjelasan :
[1381]. Ialah huruf-huruf huruf yang terletak pada awal sebagian dari surat-surat Al Alquran seperti: alif laam miim , alif laam raa , alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya terhadap Allah alasannya yakni dipandang tergolong ayat-ayat mutasyaabihaat , dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya selaku nama surat , dan ada pula yang beropini bahwa huruf-huruf huruf itu gunanya untuk memukau perhatian para pendengar agar memperhatikan Al Alquran itu , dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Alquran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Alquran diturunkan dari Allah dan cuma produksi Muhammad s.a.w. semata-mata , maka cobalah mereka buat semacam Al Alquran itu. 
[1382]. Maksudnya: Orang-orang yang banyak berdusta dan berdosa yang tersebut dalam ayat 7 di atas. 
[1383]. Yang dimaksud hari-hari Allah merupakan hari-hari di waktu Allah menimpakan siksaan-siksaan terhadap mereka. 
[1384]. Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat , alasannya yakni Allah sudah mengenali bahwa beliau tidak menemukan petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.

Video Surah Al Jatsiyah


Pada Surah Al Jatsiyah diutarakan wacana Al Quaran yang diturunkan Allah , pencipta dan Pengatur semesta Alam. Peristiwa yang terjadi di alam semesta ini sanggup dijadikan selaku bukti adanya Allah , orang yang tidak mempercayai dan mensyukuri lezat Allah akan memperoleh kecelakaan yang besar , segala puji dan keagungan cuma milik Allah semata.

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI

Tidak ada komentar untuk "Surat | Surah Al Jatsiyah Arab| Latin Dan Terjemahannya"