Pengenalan Penyakit Pada Ikan Sidat
referensi perikanan tentang ikan sidat :
PENGENALAN PENYAKIT PADA IKAN SIDAT
Berikut postingan yang sanggup menjadi warta bagi rekan-rekan peternak sidat , perihal penyakit sidat ,
Penyakit yang kadang-kadang menyerang ikan sidat sanggup dikelompokkan menjadi 2 kalangan , yakni penyakit menular yang sering disebut benalu , disebabkan oleh acara mikro organisme menyerupai basil jamur , virus dan protozoa. Lalu yang kedua merupakan penyakit yang tidak menular , yakni penyakit yang bukan disebabkan oleh mikro organisme , tapi disebabkan hal lainn misal lantaran kelemahan pakan , keracunan fokus oksigen dalam air rendah atau penyakit gelembung udara.
Dapat dibilang bahwa penyebab pribadi dari pada biasanya penyakit pada ikan sidat merupakan parasit-parasit tergolong virus-virus , basil , jamur , dan protozoa. Penularannya makin mudah di dalam kalangan ikan yang padat dibanding dengan di alam bebas.
Sebagai risikonya , penyebaran penyakit yang lebih luas sanggup didapatkan pada kolam budidaya sidat atau keramba . Banyak benalu , utamanya yang tergolong golongan sistematika rendah tersebar luas , dan biasanya terdapat di dalam biotop atau bahkan juga di dalam tubuh ikan tanpa memicu keadaan patologis.
Bakteri menyerupai aeromonas hydrophilla , Flexibacter columnaris , Pseudomonas flurescens ataupun Vibrio anguilarum dibilang bersifat saprofitis dan terdapat di mana-mana (ubiquitous). Akan tapi , dalam keadaan stress , basil tersebut dipahami selaku penyebab penyakit , menyerupai haemorragic septicaemia , penyakit anyir insang (bacterial gill disease) , pembusukan sirip (fin rot) dan vibriosis.
Salah satu penyebab penyakit pada sidat merupakan basil , basil mempunyai wilayah penyebaran relative luas sehingga nyaris sanggup ditemui dimana saja. Bakteri mempunyai ukuran yang relative besar jikalau di bandingkan dengan virus , yakni antara 0 ,3 hingga 0 ,5 mikron. Cara menangkal nanah oleh basil merupakan mengusahakan mutu air dan lingkungan bebas dari polusi racun atau materi kimia yang berbahaya , oksigen dalam lingkungan tetap tercukupi , dan menangkal masuknya benalu eksternal maupun internal.
Sidat yang terkena nanah fin rot akan kehilangan nafsu makan dan gerakan berenangnya mulai tidak terorganisir yang akhirnya beliau akan timbul dan berenang di permukaan air. Sidat yang terjangkit secara eksternal akan mengalami pendarahan yang berikutnya menjadi borok (haemorrhage) pada sirip perut dan ekor serta belahan anus. Secara internal usus dan lambung mengalami hyperemia yang akhirnya terkikis. Hati sidat yang terjangkit penyakit ini menjadi tidak berfungsi. Pada serangan lebih lanjut rahang bawah akan mengalami luka dan borok. Infeksi sekunder sanggup terjadi jikalau sidat terjangkit oleh cotton cap.
Bakteri pathogen yang memicu penyakit ini merupakan Aeromonas liquefaciens yang menyerang organism sidat di air tawar dan biasanya menyerang pada suhu air 280C. Bakteri Aeromonas biasanya hidup di air tawar utamanya yang mengandung materi organic tinggi. Ada juga yang beropini bahwa basil ini hidup di jalan masuk pencernaan. Ciri utama bekteri Aeromonas merupakan bentuk menyerupai batang , ukuran 1-4 ,4 x 0 ,4-1 mikron , bersifat gram negative , fakultatif aerobic (dapat hidup dengan atau tanpa oksigen) , tidak berspora , bersifat motil (bergerak aktif) lantaran mempunyai satu flagel(monotrichous flagella) yang keluar dari salah satu kutubnya. Penyakit ini bahagia hidup di lingkungan bersuhu 15 0C-30 0C dan pH 5 ,5 – 9.
Penularan basil Aeromonas sanggup terjadi lewat air , kontak tubuh kontak dengan perlengkapan yang sudah tercemaratau perpindahan sidat yang sudah terjangkit Aeromonas dari satu tempat ke tempat lain. Salah satu penanganan terhadap serangan pathogen ini merupakan dengan mencampakkan sidat yang sudah terinfeksi biar tidak menyebar terhadap sidat lainnya. Cara lain menangani penyakit ini merupakan dengan menyertakan air tawar yang higienis untuk menurunkan suhu air kolam.
Pengobatan sanggup ditangani dengan thiazine tang diberikan melaluai pakan dengan porsi 20 mg per hari untuk sidat seberaty 100g. sumbangan ditangani secara terus menerus selama satu minggu. Sidat yang terinfeksi juga sanggup diobati dengan cara merendam dalam obat furam atau sulpha.
Sumber : http://www.sidatonline.com/

Tidak ada komentar untuk "Pengenalan Penyakit Pada Ikan Sidat"
Posting Komentar