Pancawala


Pancawala atau Pancakumara yakni istilah untuk lima orang putra Dropadi dari hasil perkawinannya dengan Pancapandawa dalam wiracarita Mahabharata. Istilah Pancakumara berasal dari bahasa Sanskerta , yakni “pañca” yang mempunyai arti lima dan “kumara” yang mempunyai arti putra.

Nama-nama Pancakumara
Nama kelima orang Pancakumara yang dilahirkan oleh Dropadi tersebut antara lain adalah:
1. Pratiwindya putra Yudistira
2. Sutasoma putra Bimasena
3. Srutasena putra Arjuna
4. Satanika putra Nakula
5. Srutakerti putra Sahadewa

Kisah Kematian
Peran Pancakumara dalam dongeng Mahabharata jikalau daripada putra Pandawa yang lain , utamanya Abimanyu dan Gatotkaca. Meskipun demikian , Pratiwindya sukses membunuh Dursasanaputra , yakni tokoh yang menyelesaikan nyawa Abimanyu dalam perang di Kurukshetra.

Setelah perang selsai , Duryodana sang pemimpin Korawa dalam kondisi sekarat sempat mengangkat Aswatama selaku panglima untuk meneruskan pertempuran. Aswatama dibarengi dua orang rekannya yang masih hidup , yakni Krepa dan Kretawarma menyusup ke dalam perkemahan pihak Pandawa.

Di dalam kemah tersebut , Aswatama membunuh Drestadyumna , pangeran dari Kerajaan Pancala. Ia lalu mendapatkan lima orang lelaki dalam kondisi tertidur. sebab menduga kelimanya yakni Pandawa , Aswatama pun eksklusif membunuh mereka. Selain itu Aswatama juga membunuh Srikandi , abang Drestadyumna.

Ternyata lima orang yang tewas dibunuh Aswatama di saat tidur bukan para Pandawa , melainkan Pancakumara.

Versi pewayangan
Pancawala atau Pancakumara dalam pewayangan , utamanya di Jawa bukan berisikan lima orang , tetapi cuma seorang saja. Pancawala model ini yakni putra Yudistira dan Drupadi.

Menurut Mulyono dalam artikelnya yang berjudul Dewi Dropadi: Antara kitab Mahabharata dan Pewayangan Jawa , menyatakan bahwa terjadinya perbedaan dongeng antara kitab Mahabharata dengan model pewayangan Jawa yakni sebab imbas kemajuan agama Islam[1]. Setelah Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu runtuh , munculah Kerajaan Demak yang bercorak Islam. Pada masa itu , segala sesuatu mesti diadaptasi dengan aturan agama Islam. Pertunjukan wayang yang pada di saat itu sungguh disenangi oleh penduduk , tidak diberantas ataupun dihentikan melainkan diadaptasi dengan aliran Islam.

Dalam nersi aslinya , Dropadi menikah dengan kelima Pandawa sebab perintah ibu mereka yang memerintahkan tanpa sengaja. Meskipun demikian , para pujangga Islam tetap saja menatap poliandri selaku hal yang kurang baik. Oleh sebab itu , Dropadi model Jawa pun dikisahkan cuma menikah dengan Yudistira saja , dan berputra satu orang berjulukan Pancawala.

Dalam model ini , Pancawala menikah dengan sepupunya , yakni Pregiwati putri Arjuna. Pregiwati memiliki abang berjulukan Pregiwa yang menjadi istri Gatotkaca putra Bimasena.

Sumber : wikipedia


Tidak ada komentar untuk "Pancawala"