Klasifikasi Tegangan Listrik Mulai Dari Tegangan Rendah Hingga Tambahan Tinggi
Mungkin banyak yang belum paham ihwal bagaimana pembagian tingkatan tegangan listrik atau istilahnya pembagian teratur perihal tegangan listrik. Jika kita evaluasi lebih lanjut menurut klasifikasinya , tegangan listrik tersebut disalurkan secara sedikit demi sedikit , mulai dari susukan transmisi hingga kemudian diturunkan tegangannya lewat gardu induk menjadi tegangan yang lebih rendah hingga jadinya tegangan listrik sanggup hingga ke gardu distribusi untuk disalurkan ke rumah-rumah.
Dibawah ini sedikit klarifikasi atau citra lazim perihal pembagian teratur perihal tegangan listrik yang lazim digunakan pada jaringan distribusi dari listrik PLN hingga hingga ke rumah-rumah.
Asal mula sumber listrik PLN yakni dari pembangkit listrik yang menciptakan listrik dengan tegangan menengah kebanyakan yakni sebesar 6.3 kV s/d 24 kV. Sebelum lewat jalur transmisi , tegangan dinaikkan menggunakan trafo step-up menjadi 70 kV s/d 500 kV. Untuk tegangan listrik sebesar 150 kV akan disalurkan ke konsumen industri besar , kemudian tegangan tersebut akan diturunkan menggunakan trafo step-down menjadi sebesar 20 kV untuk disalurkan terhadap konsumen industri kelas menengah , kemudian tegangan sebesar 20 kV tersebut akan dialirkan menuju gardu distribusi untuk diturunkan lagi tegangannya menjadi 380 volt dan 220 volt. Tegangan 220 volt tersebut akan disalurkan ke rumah-rumah penduduk.
Tentunya terdapat persyaratan yang mengendalikan ihwal pengelompokan besaran tegangan listrik diatas.
Klasifikasi Tegangan Listrik
Berdasarkan Standar Perusahaan Listrik Negara atau SPLN 1:1995 , tegangan listrik sanggup diklasifikasikan menurut besarnya , antara lain selaku berikut :
- LV (Low Voltage) atau tegangan rendah (TR).
- MV (Medium Voltage) atau tegangan menengah (TM).
- HV (High Voltage) atau tegangan tinggi (TT).
- EHV (Extra High Voltage) atau tegangan tambahan tinggi (TET).
Lalu , berapa bahwasanya batas-batas besar tegangan yang disebut dengan tegangan rendah (TR) , tegangan menengah (TM) , tegangan tinggi (TT) , dan tegangan tambahan tinggi (TET)?
Tegangan Rendah (TR)
Tegangan rendah atau disebut juga dengan low voltage merupakan tegangan dengan range tegangan yang berkisar dari 50 volt s/d 1.000 volt (1kV).
Tegangan ini disalurkan untuk konsumen golongan bawah misalnya untuk rumah-rumah yang kebanyakan menggunakan tegangan 220 volt. Tegangan rendah disalurkan ke rumah-rumah menggunakan kabel pilin (twisted cable).
Meskipun mencakup rendah , tegangan tersebut cukup berbahaya bagi insan , sebab sanggup membuat cidera serius bahkan berujung kematian.
Tegangan rendah atau disebut juga dengan low voltage merupakan tegangan dengan range tegangan yang berkisar dari 50 volt s/d 1.000 volt (1kV).
Tegangan ini disalurkan untuk konsumen golongan bawah misalnya untuk rumah-rumah yang kebanyakan menggunakan tegangan 220 volt. Tegangan rendah disalurkan ke rumah-rumah menggunakan kabel pilin (twisted cable).
Meskipun mencakup rendah , tegangan tersebut cukup berbahaya bagi insan , sebab sanggup membuat cidera serius bahkan berujung kematian.
Tegangan Menengah (TM)
Tegangan menengah atau disebut juga dengan medium voltage merupakan tegangan dengan range tegangan yang berkisar dari 1.000 volt (1 kV) s/d 35.000 volt (35 kV). Tegangan menengah terhubung diantara gardu induk dengan gardu distribusi.
Pada lazimnya tegangan menengah juga sanggup eksklusif disalurkan ke konsumen golongan menengah utamanya pabrik-pabrik industri menengah yang biasanya menggunakan motor-motor listrik untuk keperluan pekerjaannya. Penyaluran tegangan menengah menggunakan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yakni berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang cocok dengan keperluan dilapangan.
Tegangan menengah atau disebut juga dengan medium voltage merupakan tegangan dengan range tegangan yang berkisar dari 1.000 volt (1 kV) s/d 35.000 volt (35 kV). Tegangan menengah terhubung diantara gardu induk dengan gardu distribusi.
Pada lazimnya tegangan menengah juga sanggup eksklusif disalurkan ke konsumen golongan menengah utamanya pabrik-pabrik industri menengah yang biasanya menggunakan motor-motor listrik untuk keperluan pekerjaannya. Penyaluran tegangan menengah menggunakan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yakni berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang cocok dengan keperluan dilapangan.
Tegangan Tinggi (TT)
Tegangan tinggi atau disebut juga dengan high voltage merupakan tegangan dengan range tegangan yang berkisar dari 35.000 volt (35 kV) s/d 245.000 volt (245 kV). Tegangan tinggi terhubung diantara gardu induk dengan gardu induk lainnya. Seperti halnya tegangan menengah , tegangan tinggi juga sanggup eksklusif disalurkan ke para konsumen golongan atas utamanya untuk industri pabrik besar yang memerlukan suplai daya listrik yang banyak atau besar biar sanggup digunakan untuk menggerakkan motor-motor listrik atau perlengkapan yang lain yang memerlukan daya yang besar.
Untuk penyalurannya , lazimnya tegangan tinggi menggunakan susukan transmisi yang berupa tower transmisi atau Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan sanggup pula berupa Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT).
Tegangan tinggi atau disebut juga dengan high voltage merupakan tegangan dengan range tegangan yang berkisar dari 35.000 volt (35 kV) s/d 245.000 volt (245 kV). Tegangan tinggi terhubung diantara gardu induk dengan gardu induk lainnya. Seperti halnya tegangan menengah , tegangan tinggi juga sanggup eksklusif disalurkan ke para konsumen golongan atas utamanya untuk industri pabrik besar yang memerlukan suplai daya listrik yang banyak atau besar biar sanggup digunakan untuk menggerakkan motor-motor listrik atau perlengkapan yang lain yang memerlukan daya yang besar.
Untuk penyalurannya , lazimnya tegangan tinggi menggunakan susukan transmisi yang berupa tower transmisi atau Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan sanggup pula berupa Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT).
Tegangan Ekstra Tinggi (TET)
Tegangan tambahan tinggi atau disebut juga dengan extra high voltage merupakan tegangan dengan nilai tegangan yang lebih dari 245.000 volt (245 kV). Tegangan ini lazimnya berasal dari sentra beban dengan skala besar yang dikhususkan untuk menyuplai banyak daerah-daerah atau lokasi yang cukup jauh.
Tegangan tambahan tinggi ini disuplai dari keluaran trafo step-up dari Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang kemudian disalurkan ke Gardu Induk yang lain lewat Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Tegangan tambahan tinggi atau disebut juga dengan extra high voltage merupakan tegangan dengan nilai tegangan yang lebih dari 245.000 volt (245 kV). Tegangan ini lazimnya berasal dari sentra beban dengan skala besar yang dikhususkan untuk menyuplai banyak daerah-daerah atau lokasi yang cukup jauh.
Tegangan tambahan tinggi ini disuplai dari keluaran trafo step-up dari Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang kemudian disalurkan ke Gardu Induk yang lain lewat Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Demikian untuk postingan kali ini mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar untuk "Klasifikasi Tegangan Listrik Mulai Dari Tegangan Rendah Hingga Tambahan Tinggi"
Posting Komentar