Karya Sastra Melayu Klasik: Pengertian| Karakteristik| Jenis| Unsur Intrinsik Dan Contohnya
Sastra melayu klasik bekerjsama merupakan karya sastra indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870 hingga dengan tahun 1942 , yang pada waktu itu meningkat dilingkungan penduduk sumatera mirip "minangkabau ,langkat , tapanuli dan kawasan sumatera lainnya" , orang tionghoa dan penduduk indo-eropa.
Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk syair , hikayat dan terjemahan novel barat. Sastra tersebut disebut selaku sastra melayu klasik karena sastra tersebut meningkat di kawasan melayu pada masa sebelum dan setelah islam hingga mendekati tahun 1920-an di masa balai pustaka.
Catatan tertulis yang pertama kali didapatkan menggunakan bahasa Melayu Kuno yang kabarnya berasal dari kala ke-7 Masehi , bahkan sastra tersebut tercantum pada beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya di pecahan selatan Sumatera dan wangsa Syailendra di beberapa kawasan di Jawa Tengah. Tulisan ini menggunakan abjad Pallawa. Selanjutnya , bukti-bukti tertulis yang lain bermunculan di berbagai kawasan , walaupun dokumen terbanyak pada lazimnya mulai berasal dari kala ke-18.
a. Mantra
yakni rangkaian kata yang mengandung rima danirama yang dianggap mengandung kekuatan gaib , biasanya diucapkan oleh seorang dukun atau pawang untuk melawan atau menandingi kekuatan gaib lainnya. Namun , hakikat mantra itu sendiri yakni doa yang diucapkan oleh seorang pawang dalam kondisi trance ‘kerasukan’. Di dalam mantra yang penting bukan makna kata demi kata , melainkan kekuatan bunyi yang bersifat sugestif.
Contoh mantra:
Pulanglah engkau terhadap rimba sekampung ,
Pulanglah engkau terhadap rimba yang besar ,
Pulanglah engkau terhadap gunung guntung ,
Pulanglah engkau terhadap sungai yang tiada berhulu ,
Pulanglah engkau terhadap kolam yang tiada berorang ,
Pulanglah engkau terhadap mata air yang tiada kering ,
Jikalau kau tiada mau kembali , matilah engkau.
b. Bidal
Bidal yakni kalimat singkat yang mengandung pemahaman atau kiasan dan membayangkan sindiran.
1. Contoh Bidal Ungkapan
- Tangan panjang artinya suka mencuri
- Ringan tangan artinya suka membantu
- Besar kepala artinya sombong
2. Contoh Bidal Pepatah
- Anjing menyalak tidak menggigit artinya verbal besar tetapi penakut.
- Besar pasak ketimbang tiang artinya besar pengeluaran dari pendapatan.
3. Contoh Bidal Perumpamaan
- Bagai durian dengan mentimun artinya orang kecil melawan orang besar pasti akan kalah.
- Seperti kerbau di cocok hidung artinya orang yang kolot senantiasa menurut perintah orang lain.
4. Contoh Bidal Tamzil
- Ada ubi ada talas , ada kecerdikan ada balas
5. Contoh Bidal Ibarat
- Bagai kerakap berkembang di kerikil , hidup segan mati tak hendak
- Ibarat bunga , segar digunakan layu dibuang
6. Contoh Bidal Kata arif
- Senangkanlah hatimu dengan menggembirakan hati orang lain.
7. Contoh Bidal Pameo
- Sekali merdeka tetap merdeka.
c. Talibun
Talibun yakni sejenis puisi lama mirip pantun yang mempunyai sampiran dan isi , tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc , abcd-abcd , abcde-abcde , dan seterusnya.
Contoh Talibun :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu.
d. Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik , terdiri dari pepetah maupun ungkapan yang mengandung senda gurau , sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair , kerap kali sanggup juga dijumpai seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat ,
makan lepat sambil melompat ,
nak hantar kad raya dah tak sempat ,
pakai sms pun ok wat ?
Contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik kecerdikan emak si Randang
Dagang kemudian ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
e. Gurindam
Gurindam yakni satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama simpulan yang serupa , yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama terdiri dari semacam soal , urusan atau perjanjian dan baris kedua terdiri dari jawabannya atau simpulan dari urusan atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan sanggup selamat
f. Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b , a-b-b-a , a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran , yang lazimnya wacana alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi , yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata , 8-12 suku kata.
Contoh :
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang jelek memang terbuang
g. Karmina
Karmina atau dimengerti dengan nama pantun kilat yakni pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua yakni isi. Memiliki referensi sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menampilkan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh Karmina 1
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu jagoan sekarang ustad
Contoh Karmina 2
Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula
Contoh Karmina 3
Buah nagka bentuknya bulat
Sudah renta bangka belum ingat akhirat
Contoh Karmina 4
Kelapa diparut yummy rasanya
Biar pertunya gendut baik hatinya
Contoh Karmina 5
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
h. Syair
Syair yakni puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris , berirama aaaa , keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun , 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
Contoh syair:
Syair Ken Tambuhan
Lalulah berlangsung Ken Tambuhan
diiringkah penglipur dengan tadahan
lemah lembut berlangsung pelahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan
Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya mirip jin dan peri
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati ragu-ragu gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
i.Stanza
Stanza yakni sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan buah kalimat. Stanza disebut juga oktaf. Persajakan stanza atau oktaf tidak berurutan.
Contoh stanza:
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan!
Mengapakah kau bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan?
Oleh angin dan hening , serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita bagus menggembirakan kami?
Aku tidak memahami kesukaan kamu!
Mengapa kau tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kau nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kau bunyi-bunyikan?
Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah?
Mengapakah kau tertawa-tawa?
j. Soneta
Soneta berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang terbentuk dari kata latin Sono yang memiliki arti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Adapun syarat-syarat soneta (bentuknya yang asli) yakni selaku berikut.
Contoh Soneta:
GEMBALA
Perasaan siapa ta’kan nyala (a)
Melihat anak berlagu dendang (b)
Seorang saja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)
Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke tempat tinggal di senja kala (a)
Jauh sedikit sesayup hingga (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam nan molek permai (a)
Wahai gembala di segara hijau (c)
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)
Maulah saya menurutkan dikau (c)
Karya sastra klasik yang berupa prosa terdiri dari dongeng , dongeng binatang , sejarah , mite , dan legenda.
Jenis prosa lama:
Prosa sastra melayu klasik juga mempunyai beberapa macam jenisnya , diantaranya yaitu;
a. Dongeng
Dongeng yakni cerita-cerita zaman purba yang berupa prosa yakni wacana dongeng khayal dan sarat keajaiban. Dongeng ini disampaikan dari verbal kemulut.
b. Mite
Mite berasal dari bahasa Yunani , mythos yakni wacana kehidupan makhluk halus atau hantu mirip jin , kuntilanak , dan dewi-dewi.
Misalnya: Si Kelambai , dan Setan Penanggalan
c.Fabel
Fabel merupakan dongeng yang menceritakan binatang yang hidup selaku manusia berbuat dan mengatakan mirip binatang.
Pada lazimnya fabel mempunyai tendens didaktis. Fabel ini sungguh terkenal di Indonesia. Di tiap-tiap kawasan mempunyai pelaku-pelaku binatang yang berlainan.
Di Jawa dan di Melayu dipusatkan pada planduk (kancil) , di Sunda pada kura-kura , di Toraja pada simpanse hantu.
Contoh: Hikayat Sang Kancil
·
d. Legenada
Legenda merupakan dongeng yang terdiri dari wacana dongeng terjadinya nama-nama kawasan , gunung , sungai , danau , dan sebagainya.
Misalnya: Danau Gunung Tangkuban Perahu , Terjadinya Danau Toba , Terjadinya Danau Maninjau.
e. Dongeng
Ini sengaja menceritakan kebodohan seseorang. Apa yang dilakukannya serba salah , sehingga membuat humor atau kejenakaan.
f. Sage
Sange merupakan dongeng yang mengandung unsur sejarah.
Misalnya: Hang tuah Joko Tingkir.
g. Hikayat
Berasal dari bahasa Arab , yang memiliki arti cerita. Hikayat ini mirip dengan dongeng , sarat khayal , isinya wacana kehidupan sekitar istana , oleh sebab itu sanggup disebut dongeng istana.
Pelaku utama dalam hikayat yakni raja , permaisuri , putra raja yang gagah berani , serta putrinya yang canti jelita.
Hikayat Melayu: Hikayat hang Tuah , Hikayat Si
h. Sejarah atau Silsilah.
Penulis sejarah dalam sastra lama merupakan pegawai istana , yang terdiri dari wacana asal muasal raja dan kejadian-kejadian penting , susila istiadat.
Contoh:
(1) Sejarah melayu – konon dikarang oleh Tun Sri Lanang.
(2) Hikayat Raja – Raja Pasai.
(3) Silsilah Bugis.
(4) Sejarah Danau Maninjau.
Iutlah postingan tentang Karya Sastra Melayu Klasik: Pengertian , Karakteristik , Jenis , Unsur Intrinsik dan Contohnya , supaya bermanfaat.
Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk syair , hikayat dan terjemahan novel barat. Sastra tersebut disebut selaku sastra melayu klasik karena sastra tersebut meningkat di kawasan melayu pada masa sebelum dan setelah islam hingga mendekati tahun 1920-an di masa balai pustaka.
Catatan tertulis yang pertama kali didapatkan menggunakan bahasa Melayu Kuno yang kabarnya berasal dari kala ke-7 Masehi , bahkan sastra tersebut tercantum pada beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya di pecahan selatan Sumatera dan wangsa Syailendra di beberapa kawasan di Jawa Tengah. Tulisan ini menggunakan abjad Pallawa. Selanjutnya , bukti-bukti tertulis yang lain bermunculan di berbagai kawasan , walaupun dokumen terbanyak pada lazimnya mulai berasal dari kala ke-18.
Pengertian Sastra Melayu Klasik
Sastra Melayu Klasik yakni sastra lama yang lahir pada penduduk lama atau tradisional yakni suatu penduduk yang masih sederhana dan terikat oleh susila istiadat.
Dalam karya sastra disebutkan bahwa sastra lama meningkat sebelum periode 20-an.
Pada mulanya bentuk sastra merupakan dongeng rakyat yang disampaikan secara lisan dari verbal ke verbal dan turun temurun. Menurut A. Ikram , dalam bukunya Filologi Nusantara (Jakarta: Pustaka Jaya 1991 , hal. 220) Sekarang dongeng rakyat ditulis dan diterbitkan menjadi buku , mirip halnya cerpen atau novel.
Jenis Karya Sastra Melayu Klasik
Jenis karya sastra melayu klasik menurut bentuknya terbagi atas dua pecahan atau bentuk. Yaitu sastra puisi dan sastra prosa
Berbentuk puisi
Karya sastra klasik dalam bentuk puisi juga mempunyai beberapa macam jenis. Diantaranya adalah;a. Mantra
yakni rangkaian kata yang mengandung rima danirama yang dianggap mengandung kekuatan gaib , biasanya diucapkan oleh seorang dukun atau pawang untuk melawan atau menandingi kekuatan gaib lainnya. Namun , hakikat mantra itu sendiri yakni doa yang diucapkan oleh seorang pawang dalam kondisi trance ‘kerasukan’. Di dalam mantra yang penting bukan makna kata demi kata , melainkan kekuatan bunyi yang bersifat sugestif.
Contoh mantra:
Pulanglah engkau terhadap rimba sekampung ,
Pulanglah engkau terhadap rimba yang besar ,
Pulanglah engkau terhadap gunung guntung ,
Pulanglah engkau terhadap sungai yang tiada berhulu ,
Pulanglah engkau terhadap kolam yang tiada berorang ,
Pulanglah engkau terhadap mata air yang tiada kering ,
Jikalau kau tiada mau kembali , matilah engkau.
b. Bidal
Bidal yakni kalimat singkat yang mengandung pemahaman atau kiasan dan membayangkan sindiran.
1. Contoh Bidal Ungkapan
- Tangan panjang artinya suka mencuri
- Ringan tangan artinya suka membantu
- Besar kepala artinya sombong
2. Contoh Bidal Pepatah
- Anjing menyalak tidak menggigit artinya verbal besar tetapi penakut.
- Besar pasak ketimbang tiang artinya besar pengeluaran dari pendapatan.
3. Contoh Bidal Perumpamaan
- Bagai durian dengan mentimun artinya orang kecil melawan orang besar pasti akan kalah.
- Seperti kerbau di cocok hidung artinya orang yang kolot senantiasa menurut perintah orang lain.
4. Contoh Bidal Tamzil
- Ada ubi ada talas , ada kecerdikan ada balas
5. Contoh Bidal Ibarat
- Bagai kerakap berkembang di kerikil , hidup segan mati tak hendak
- Ibarat bunga , segar digunakan layu dibuang
6. Contoh Bidal Kata arif
- Senangkanlah hatimu dengan menggembirakan hati orang lain.
7. Contoh Bidal Pameo
- Sekali merdeka tetap merdeka.
c. Talibun
Talibun yakni sejenis puisi lama mirip pantun yang mempunyai sampiran dan isi , tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc , abcd-abcd , abcde-abcde , dan seterusnya.
Contoh Talibun :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu.
d. Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik , terdiri dari pepetah maupun ungkapan yang mengandung senda gurau , sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair , kerap kali sanggup juga dijumpai seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat ,
makan lepat sambil melompat ,
nak hantar kad raya dah tak sempat ,
pakai sms pun ok wat ?
Contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik kecerdikan emak si Randang
Dagang kemudian ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
e. Gurindam
Gurindam yakni satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama simpulan yang serupa , yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama terdiri dari semacam soal , urusan atau perjanjian dan baris kedua terdiri dari jawabannya atau simpulan dari urusan atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan sanggup selamat
f. Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b , a-b-b-a , a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran , yang lazimnya wacana alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi , yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata , 8-12 suku kata.
Contoh :
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang jelek memang terbuang
g. Karmina
Karmina atau dimengerti dengan nama pantun kilat yakni pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua yakni isi. Memiliki referensi sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menampilkan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh Karmina 1
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu jagoan sekarang ustad
Contoh Karmina 2
Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula
Contoh Karmina 3
Buah nagka bentuknya bulat
Sudah renta bangka belum ingat akhirat
Contoh Karmina 4
Kelapa diparut yummy rasanya
Biar pertunya gendut baik hatinya
Contoh Karmina 5
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
h. Syair
Syair yakni puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris , berirama aaaa , keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun , 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
Contoh syair:
Syair Ken Tambuhan
Lalulah berlangsung Ken Tambuhan
diiringkah penglipur dengan tadahan
lemah lembut berlangsung pelahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan
Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya mirip jin dan peri
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati ragu-ragu gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
i.Stanza
Stanza yakni sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan buah kalimat. Stanza disebut juga oktaf. Persajakan stanza atau oktaf tidak berurutan.
Contoh stanza:
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan!
Mengapakah kau bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan?
Oleh angin dan hening , serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita bagus menggembirakan kami?
Aku tidak memahami kesukaan kamu!
Mengapa kau tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kau nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kau bunyi-bunyikan?
Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah?
Mengapakah kau tertawa-tawa?
j. Soneta
Soneta berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang terbentuk dari kata latin Sono yang memiliki arti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Adapun syarat-syarat soneta (bentuknya yang asli) yakni selaku berikut.
- Jumlah baris ada 14 buah.
- Keempat belas baris terdiri atas 2 buah quatrain dan 2 buah terzina.
- Jadi pembagian bait itu: 2 × 4 dan 2 × 3.
- Kedua buah kuatrain merupakan kesatuan yang disebut stanza atau oktaf.
- Kedua buah terzina merupakan kesatuan , disebut sextet.
- Octav berisi lukisan alam; jadi sifatnya objektif.
- Sextet berisi curahan , respon , atau kesimpulan sesuatu yang dilukiskan dalam oktaf; jadi sifatnya subjektif.
- Peralihan dari oktaf ke sektet disebut volta.
- Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 dan 14 suku kata.
- Rumus dan sajaknya a-b-b-a , a-b-b-a , c-d-c , d-c-d.
Contoh Soneta:
GEMBALA
Perasaan siapa ta’kan nyala (a)
Melihat anak berlagu dendang (b)
Seorang saja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)
Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke tempat tinggal di senja kala (a)
Jauh sedikit sesayup hingga (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam nan molek permai (a)
Wahai gembala di segara hijau (c)
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)
Maulah saya menurutkan dikau (c)
Berbentuk Prosa
Seperti halnya prosa dalam sastra terbaru , prosa dalam karya sastra klasik juga mempunyai unsur-unsur tokoh , penokohan , alur , latar , setting , amanat , dan teman.Karya sastra klasik yang berupa prosa terdiri dari dongeng , dongeng binatang , sejarah , mite , dan legenda.
Jenis prosa lama:
Prosa sastra melayu klasik juga mempunyai beberapa macam jenisnya , diantaranya yaitu;
a. Dongeng
Dongeng yakni cerita-cerita zaman purba yang berupa prosa yakni wacana dongeng khayal dan sarat keajaiban. Dongeng ini disampaikan dari verbal kemulut.
b. Mite
Mite berasal dari bahasa Yunani , mythos yakni wacana kehidupan makhluk halus atau hantu mirip jin , kuntilanak , dan dewi-dewi.
Misalnya: Si Kelambai , dan Setan Penanggalan
c.Fabel
Fabel merupakan dongeng yang menceritakan binatang yang hidup selaku manusia berbuat dan mengatakan mirip binatang.
Pada lazimnya fabel mempunyai tendens didaktis. Fabel ini sungguh terkenal di Indonesia. Di tiap-tiap kawasan mempunyai pelaku-pelaku binatang yang berlainan.
Di Jawa dan di Melayu dipusatkan pada planduk (kancil) , di Sunda pada kura-kura , di Toraja pada simpanse hantu.
Contoh: Hikayat Sang Kancil
·
d. Legenada
Legenda merupakan dongeng yang terdiri dari wacana dongeng terjadinya nama-nama kawasan , gunung , sungai , danau , dan sebagainya.
Misalnya: Danau Gunung Tangkuban Perahu , Terjadinya Danau Toba , Terjadinya Danau Maninjau.
e. Dongeng
Ini sengaja menceritakan kebodohan seseorang. Apa yang dilakukannya serba salah , sehingga membuat humor atau kejenakaan.
f. Sage
Sange merupakan dongeng yang mengandung unsur sejarah.
Misalnya: Hang tuah Joko Tingkir.
g. Hikayat
Berasal dari bahasa Arab , yang memiliki arti cerita. Hikayat ini mirip dengan dongeng , sarat khayal , isinya wacana kehidupan sekitar istana , oleh sebab itu sanggup disebut dongeng istana.
Pelaku utama dalam hikayat yakni raja , permaisuri , putra raja yang gagah berani , serta putrinya yang canti jelita.
Hikayat Melayu: Hikayat hang Tuah , Hikayat Si
h. Sejarah atau Silsilah.
Penulis sejarah dalam sastra lama merupakan pegawai istana , yang terdiri dari wacana asal muasal raja dan kejadian-kejadian penting , susila istiadat.
Contoh:
(1) Sejarah melayu – konon dikarang oleh Tun Sri Lanang.
(2) Hikayat Raja – Raja Pasai.
(3) Silsilah Bugis.
(4) Sejarah Danau Maninjau.
Ciri atau karakteristik karya sastra melayu klasik
Karya sastra melayu klasik sungguh jauh berlainan dengan karya sastra terbaru , untuk mengenal apakah suatu karya sastra merupakan karya melayu klasik atau karya sastra terbaru , mesti mengenali ciri-cirinya , untuk karya sastra melayu klasik ciri-cirinya yakni anonim , bernuansa istana sentris , bernilai budaya setempat dan disebar secara lisan , uraiannya yakni selaku berikut:
1. Anonim
Anonim dalam artian tidak dimengerti siapa pengarangnya , ini disebabkan karena tempo dahulu tidak banyak orang yang mengejar-ngejar popularitas sehingga pengarangnya lebih konsentrasi untuk menyuguhkan maha karya yang menitikberatkan pada fungsi cerita.
Beberapa referensi dari karya sastra melayu klasik pada lazimnya terdapat di setiap cerita-cerita klasik , mirip "Hikayat hang tuah" , Hikayat raja indra" , "hikayat indra bangsawan" , "Hikayat malim demam"
2. Bertema Istana sentris
Jenis ceritanya berlatar belakang istana. Tokohnya biasanya raja atau pangeran yang sakti dan kisahnya mengenai percintaan. Akhir dongeng senantiasa bahagia.
3. Bernilai budaya lokal
Ciri yang saat dari karya sastra melayu klasik yakni penciptaan karya sastra melayu klasik biasanya mengusung budaya setempat , sehingga dari Cerita kaya sastra melayu klasik pembaca sanggup menemukan gambaran susila penduduk yang hidup pada jaman dulu
4. Disebar secara lisan
Ciri yang terakhir merupakan disebarkan secara lisan. penyebab terutama yakni pergerakan zaman dahulu sangatlah lambat jikalau dibandingkan dengan konvoi penduduk di zaman terbaru ini. Oleh karena itu , penyebaran budaya dan dongeng secara lisan akan lebih mempercepat tersebarnya dongeng dibandingkan dengan menggunakan media tulisan. Selain itu , lewat budaya lisan , penduduk juga sanggup lebih intens menampilkan nilai-nilai faktual nan terdapat di dalam dongeng sehingga pesan susila yang terdapat di dalamnya akan hingga terhadap pendengar dengan lebih singkat dan efektif.
5. Didaktis
Memberikan pesan mendidik terhadap penduduk baik pesan susila maupun pesan keagamaan atau religius.6. Tradisional
Mempertahankan kebiasaan penduduk jaman dahulu atau susila istiadat7. Klasik imitatif ,
Bersifat tiruan atau kebiasaan tiru-meniru yang turun-menurun.8.Universal
Dapat berlaku dimana saja , kapan saja , siapa saja.Jenis Karya sastra melayu klasik
Dilihat dari jenisnya karya sastra melayu klasik dibagi menjadi 2 jenis yakni prosa dan syair , prosa yakni semacam cerpen sedangkan syair yakni semacam puisi.
Unsur Instrinsik karya sastra melayu klasik
Unsur intrinsik pada karya sastra melayu klasik tidak jauh berlainan dengan unsur instrinsik yang terdapat pada karya sastra terbaru yang meliputi tema , tokoh dan penokohan , latar , alur , sudut pandang , dan amanat.
1. Tema
Tema yakni pemikiran atau persepsi gres utama yang mendasari suatu karya sastra atau cerita. Di karya sastra melayu klasik pada lazimnya tema yang dianggat yakni berkisar antara istana dan kerajaan , tetapi kerap kali tema lainya sering masuk kedalam cerita.
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh dan penokohan yang terdapat dalam karya sastra Melayu klasik berkisar binatang yang berbudi pekerti , wacana pangeran , anak miskin yang menjadi raja , dan cerita yang lain yang dianggap sanggup mewakili sifat dan ciri manusia pada zaman dahulu.3. Latar
Latar yakni keterangan mengenai ruang , waktu serta situasi terjadinya peristiwa-peristiwa di dalam suatu karya sastra. Atau definisi latar yang yang lain yakni unsur intrinsik pada karya sastra yang meliputi ruang , waktu serta situasi yang terjadi pada suatu insiden didalam karya sastra.4. Alur
Alur yakni struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam suatu dongeng yang disusun secara kronologis. Atau definisi alur yakni merupakan rangkaian dongeng semenjak permulaan hingga akhir.4. Sudut Pandang
Sudut pandang yakni cara pengarang menempatkan dirinya terhadap dongeng atau dari sudut mana pengarang menatap ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang sanggup digunakan pengarang dalam bercerita.- Sudut pandang orang pertama , sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti saya atau saya
- Sudut pandang orang ketiga , sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga mirip beliau , ia atau nama orang yang dijadikan selaku titik berat cerita.
- Sudut pandang pengamat serba tahu , Dalam hal ini pengarang bertindak seakan-akan mengenali segala insiden yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
- Sudut pandang campuran , (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan pecahan simpulan kembali ke orang pertama.
5. Amanat
Amanat merupakan pesan susila yang berisi pelajaran dan buah pikir yang akan disampaikan pengarang lewat karya sastra. Amanat tersebut sanggup bercerita pribadi , sanggup pula implisit atau secara tak pribadi lewat pembicaraan , tokoh , atau unsur-unsur lain dalam referensi karya sastra Melayu klasik.Iutlah postingan tentang Karya Sastra Melayu Klasik: Pengertian , Karakteristik , Jenis , Unsur Intrinsik dan Contohnya , supaya bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Karya Sastra Melayu Klasik: Pengertian| Karakteristik| Jenis| Unsur Intrinsik Dan Contohnya"
Posting Komentar