Garis Dalam Desain


Garis dalam Desain

 Pentingnya garis selaku  elemen seni rupa  Garis dalam Desain
 Garis dalam Desain

fungsi garis pada rancangan busana - Hai guys , kali ini gue bakalan nge-share kiprah pra-UAS yakni makalah wacana Garis. Semoga berfaedah :)

BAB 1

PENDAHULUAN



1.1.                 Latar Belakang Masalah

Pentingnya garis selaku elemen seni rupa , sudah terlihat sejak dahulu kala. Nenek moyang insan jaman dahulu , menggunakan garis ini selaku media ekspresi seni rupa di gua-gua. Mereka menggunakan garis ini untuk membentuk obyek-obyek ritual mereka. Sebagai pola yakni lukisan di dinding gua Lascaux di Prancis , Leang-leang di Sulawesi , Altamira di Spanyol dan masih banyak lainnya. Selain berupa lukisan , nenek moyang insan juga menggunakan garis selaku media komunikasi , mirip abjad paku peninggalan bangsa Phoenicia (abad 12 – 10 SM) yang berupa goresan-goresan.Disamping potensi garis selaku pembentuk kontur , garis ialah elemen untuk mengungkapkan gerak dan bentuk. Baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.

Garis yakni deretan titik-titik yang saling menyambung dan berjajar saling berhimpit , sehingga membentuk coretan yang memanjang lurus ataupun melengkung. Coretan tersebut panjang pendeknya tergantung dari keperluan ataupun objek yang memanjang tersebut. Garis secara teoritis bermakna yang tidak jauh berlainan dari pemahaman di atas. Dari semua pemahaman wacana garis , sebetulnya makna garis bermakna yang lebih jauh dan lebih mendalam. Garis bukanlah sekedar deretan titik yang berhimpit. Garis juga bukanlah coretan yang memanjang saja. Tetapi garis memiliki makna sesuai dengan subjek yang membentuk dan menertibkan arah maupun ritme garis tersebut. Garis memiliki berjuta-juta makna. Simbol garis bisa bermakna keras , kaku , lembut , galak , manis , sendu , lemah gemulai , berani , putus asa dan lain-lainnya. Simbol-simbol tersebut menampilkan banyak sekali peristilahan dalam bidang seni rupa. Karya seni rupa kaya akan makna dan simbol. Makna dan simbol tersebut terbentuk dari perpaduan garis yang serasi dan harmonis. Karya seni rupa memiliki tujuan tertentu alasannya yakni adanya kecerdasan di dalam mengartikan banyak sekali garis yang terbentuk di dalam bidang seni rupa. Garis yang satu memadu jadi satu dengan garis yang lain , arti yang satu berpadu dengan arti yang lainnya. Dari banyak sekali arti atau makna yang ada membentuk satu penterjemahan dari hasil perpaduan garis selaku unsur utama pembentuk tema suatu karya.
Perpaduan garis yang bermakna keras dengan garis yang bermakna luwes , sanggup menciptakan makna yang gres misalnya keras untuk meraih suatu tujuan membentuk pencapaian impian yang sungguh luwes terbentuklah satu hasil keharmonisan. Hal ini ialah satu pola permasalahan dalam proses penciptaan suatu karya seni. Masih banyak lagi simbol garis yang sanggup diungkapkan dalam suatu bentuk karya desain. Baik karya rancangan seni rupa yang lebih menekankan imajinasi dan perumpamaan perasaan perupa maupun karya yang menggandakan bentuk alam secara konkret , baik berupa karya rancangan seni rupa terbaru maupun karya rancangan seni rupa klasik , tradisional dan primitif. Semuanya ialah bentuk pengungkapan makna dari simbol unsur seni rupa yang sederhana yakni garis.

Oleh alasannya yakni itu , pada karya tulis ilmiah ini saya akan membahas garis secara teoritis , mulai dari jenis garis ,fungsi garis , makna garis , dan penggunaannya. Kemudian , menurut sumber-sumber serta pertimbangan para piawai di bidang rancangan akan diambil simpulan wacana makna psikologis garis secara keseluruhan. Hal ini akan menampilkan wawasan wacana garis terhadap para pembaca untuk menciptakan suatu desain.



1.2.                 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari karya tulis ilmiah  ini yakni untuk mengenali makna psikologis garis mudah-mudahan sanggup menciptakan rancangan yang menarik.







1.3.                 Rumusan Masalah

a.       Apa itu garis?

b.      Apa itu desain?

c.       Apa saja jenis-jenis garis?

d.      Apa fungsi garis?

e.       Apa saja makna-makna garis?

f.       Bagaimana penggunaan garis dalam pengerjaan desain?























BAB II

PENGERTIAN , FUNGSI , dan JENIS GARIS



2.1.                 Pengertian Desain

Desain secara etimologi , perumpamaan rancangan berasal  beberapa serapan bahasa , yakni kata "designo" (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 346) , rancangan yakni ide permulaan , rancangan , penyusunan rencana pola susunan , kerangka bentuk suatu bangunan , motif bangunan , pola bangunan , corak bangunan. Sedangkan menurut Sjafi’i (2001: 18) , rancangan yakni terjemahan fisik mengenai faktor sosial , ekonomi , dan tata hidup insan , serta ialah cerminan budaya zamannya. Makara ,  desain  adalah  proses panjang penyusunan rencana dalam pengerjaan suatu objek , tata cara , komponen atau struktur untuk meraih tujuan tertentu. Desain biasa diterjemahkan selaku seni terapan , arsitektur , dan banyak sekali pencapaian inovatif lainnya.

Kemudian , kata “desain” sanggup dipakai selaku kata benda maupun kata kerja. Dalam artian yang lebih luas , rancangan ialah seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk suatu planning , dalam hal ini sanggup berupa anjuran , gambar , versi , maupun deskripsi. Makara sanggup dikatan , rancangan ialah suatu konsep wacana sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan kepentingan , keperluan , data maupun balasan atas suatu problem dengan metode-metode yang dianggap komprehensif , baik itu riset , brainstorming , pemikiran maupun memodifikasi rancangan yang sudah ada sebelumnya.

Proses rancangan kebanyakan memperhitungkan faktor fungsi , estetik dan banyak sekali macam faktor yang lain , yang umumnya datanya ditemukan dari riset , pemikiran , brainstorming , maupun dari rancangan yang sudah ada sebelumnya.

Penggunaan perumpamaan design atau rancangan bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar potong untuk bangunan) serta di permulaan kemajuan , perumpamaan rancangan mulanya masih berbaur dengan seni dan kriya. Dimana , intinya seni yakni suatu pola pikir untuk membentuk ekpresi murni yang condong konsentrasi pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan rancangan memiliki pemahaman selaku suatu pemikiran gres atas mendasar seni dengan tidak cuma menitik-beratkan pada nilai estetik , tetapi juga faktor fungsi dan latar industri secara massa , yang memang pada realitanya pemahaman rancangan tidak cuma dipakai dalam dunia seni rupa saja , tetapi juga dalam bidang teknologi , rekayasa , dll.

2.2              Pengertian Garis

Pengertian garis menurut Leksikon Grafika (54) yakni benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth (48) mendefinisikan garis selaku sekumpulan titik yang kalau dideretkan maka dimensi panjangnya akan terlihat menonjol dan sosoknya disebut dengan garis.

Terbentuknya garis ialah gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk memicu bekas , biasa memanfaatkan pensil , pena , kuas dan lain-lain. Bagi seni rupa garis mempunyai kegunaan yang mendasar , sehingga diumpamakan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur , suatu kata yang samar dan jarang dipergunakan.

Garis ialah elemen dasar dalam seni rupa yang mengandung arti lebih dari sekedar ukiran , alasannya yakni garis dengan iramanya sanggup memicu suatu kesan simbolik pada pengamatnya. Peranan garis sungguh penting dalam proses perwujudan bentuk , karena  garis sungguh menyeleksi mutu ekspresi seorang seniman yang nampak pada sapuan-sapuan atau dalam derma penekanan tertentu pada objek penciptaannya.  Ketika garis diberi struktur , mirip misalnya disusun lewat ritme , simetri , keseimbangan akan membentuk pola-pola tertentu sehingga garis sudah sanggup mengatakan selaku media ekspresi. Sebagaimana yang dibilang oleh Djelantik (2001: 20) bahwa:

Garis-garis bisa disusun sedemikian sehingga memicu delusi pada pengamat , yakni “kesan buatan”. Membuat persepsi yang diterima sang pengamat lain dari pada yang sesungguhnya. Suatu teknik gambar yang dipakai sehari-hari yang disebut perspektif memberi delusi jarak jauh dan akrab dengan mengarahkan garis-garisnya ke suatu titik jauh pada horison atau cakrawala sama dengan selesai persepsi mata.

Dalam hal ini garis memiliki kesan imajiner terhadap pengamatnya , sehingga garis sungguh mendasar untuk mendatangkan ekspresi dalam suatu karya seni lukis , baik dalam proses penyusunan , perancangan bentuk realistik maupun imajiner sungguh tergantung dari penguasaan garis. Hal tersebut sanggup dijalankan dengan penguasaan terhadap sifat-sifat garis sesuai dengan iramanya mirip garis lurus menampilkan perasaan yang berlainan dengan garis melengkung , yang lurus memberi kesan kaku dan yang melengkung memberi kesan luwes dan lemah lembut. Di samping itu kesan garis juga sungguh tergantung dari ukuran , tebal tipisnya (volumenya). Garis yang menjadi bahasa pokok dalam berekspresi menurut Blake , yang diungkap kembali oleh Read (Soedarso Sp. , 2000 : 20) , bahwa pedoman yang penting dan ampuh bagi seni , juga buat kehidupan ini , yakni makin konkret , tajam , dan memiliki pengaruh garis batasnya , makin tepat karya seni , dan kekurangjelasan serta kekurangtajaman pada garis besarnya ialah bukti dari lemahnya imajinasi , peniruan , dan kecerobohan.

2.3.            Fungsi Garis

            Fungsi garis yakni untuk menampilkan representasi atau gambaran struktur , bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontur) berfungsi selaku batas/ tepi. Untuk menekankan nilai ekspresi mirip nilai gerak atau dinamika (movement) , nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis. Untuk menampilkan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.

Penggunaan garis dalam rancangan komunikasi visual berlainan dengan fungsi garis pada gambar teknik atau gambar kerja. Desain komunikasi visual tidak terikat pada hukum atau ketentuan dalam pemakaian garis. Garis yakni elemen visual yang sanggup dipakai dimana saja dengan tujuan untuk memperjelas dan memudahkan pembaca. Bisa juga dijadikan fantasi visual mudah-mudahan pembaca terkesan dengan rancangan Anda. 

2.4.              Jenis-jenis Garis

 Wujud garis sungguh bervariasi. Pemilihan garis sanggup diadaptasi dengan keperluan desainnya . Garis sanggup dibedakan berdasarkan  arah , cara menciptakan , dan bentuk.

·         Berdasarkan arahnya garis sanggup dikelompokkan menjadi :

1.      Garis vertikal

2.      Gais horizontal

3.      Garis diagonal



                 

·        Berdasarkan cara menjadikannya garis dikelompokkan menjadi dua , yakni :

1.      Garis formal

Garis formal yakni garis yang dibentuk secara resmi menggunakan alat gambar dan alat ukur.

2.      Garis informal

Garis informal yakni garis yang dibentuk menurut kesempatan sipembuat tanpa alat ukur.

·          
Garis menurut bentuk dikelompokkan menjadi :

1.      Garis lurus

2.      Garis zigzag

3.      Garis bergerigi

4.      Garis berombak

5.      Garis lengkung

6.      Garis lingkar

7.      Garis bersengkelit
















BAB III

MAKNA GARIS dalam PEMBUATAN DESAIN



3.1.                 Makna-makna Garis

Setiap garis memicu kesan psikologis dan persepsi tersendiri. Misalnya garis yang membentuk ‘S’ , sering dinikmati sesuatu yang lembut , halus dan gemulai. Bandingkan dengan garis yang membentuk ‘Z’ , terkesan tegas dan kaku. Perasaan ini terjadi alasannya yakni kenangan kita menyamakan dengan bentuk lengkung mirip bentuk badan atau ombak di laut.

Dalam relevansinya selaku elemen senirupa , garis memiliki kesanggupan untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari suatu garis terjadi alasannya yakni proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekeliling kita , yang terwakili dari bentuk garis tersebut. Sebagai pola yakni kalau kita menyaksikan garis berupa ‘S’ , atau yang sering disebut ‘line of beauty’ maka kita akan mencicipi sesuatu yang lembut , halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi alasannya yakni kenangan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang lebih banyak didominasi dengan bentuk lengkung mirip penari atau gerak ombak di laut.
Beberapa jenis garis beserta situasi yang ditimbulkannya mirip , garis lurus mengesankan kekuatan , arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan , gerakan , pertumbuhan. Berikut berbagai macam garis beserta makna yang ditimbulkannya :

Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
Vertikal : Stabilitas , kekuatan atau kemegahan.
Diagonal : Tidak stabil , sesuatu yang bergerak atau dinamika.
Lengkung S : Grace , keanggunan.
Zig-zag : Bergairah , semangat , dinamika atau gerak cepat.
Bending up right : Sedih , lesu atau kedukaan.
Diminishing Perspective : Adanya jarak , kejauhan , kerinduan dan sebagainya.
Concentric Arcs : Perluasan , gerakan mengembang , kegembiraan dsb.
Pyramide : Stabil , megah , memiliki pengaruh atau kekuatan yang masif.
Conflicting Diagonal : Peperangan , pertentangan , kebencian dan kebingungan.
Spiral : Kelahiran atau generative forces.
Rhytmic horizontals : Malas , ketenangan yang menyenangkan.
Upward Swirls : Semangat menyala , berkobar-kobar , kehendak yang tumbuh.
Upward Spray : Pertumbuhan , spontanitas , idealisme.
Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas , keleluasaan mutlak , pelebaran tak terhalang.
Water Fall : Air menekuni , penurunan yang berirama , gaya berat.
Rounded Archs : Lengkung lingkaran mengesankan kekokohan.
Rhytmic Curves : Lemah gemulai , keriangan.
Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
Radiation Lines : Pemusatan , peletupan atau letusan.


  Kombinasi garis Horisontal dan Vertikal
Memberi kesan formal , kuat , tegas.

  Kombinasi Garis Diagonal

Memberi kesan pertentangan , perang , larangan , contoh: rambu kemudian lintas ‘dilarang parkir’ , ‘dilarang stop’ dan tanda tidak sama dengan di pelajaran matematika.

Kombinasi garis Kurva
Spiral , memberi kesan kelahiran atau generasi penerus , hipnotis. Setengah lingkaran , memberi kesan kekokohan. Gelombang , memberi kesan mengalir , lembut , gemulai. Contohnya terdapat pada logo yin-yang.

              Pengulangan
Pengulangan akan memicu irama. Sehingga alhasil riang , hening , malas , stabil. Zig-zag memberi kesan berangasan , semangat , dinamika atau gerak cepat.

              Pancaran 
                                 Memberi kesan adanya jarak , kejauhan , konsentrasi , meledak , spontanitas , memusat , keluasan , tanpa batas dan lain-lain.


 
3.2.                 Penggunaan Garis dalam Pembuatan Desain

Garis ialah suatu unsur yang niscaya terdapat dalam suatu desain. Garis sesuai fungsinya yang khas , yang dapat membentuk symbol yang memiliki pemahaman khusus , sungguh menunjang penggunaannya selaku elemen simbol. Penggunaan garis niscaya berbeda-beda pada setiap desain. Berikut beberapa penggunaan garis pada masing-masing bidang desainnya :

3.2.1        Garis Dalam Desain Website

Elemen garis sering dipergunakan selaku hiasan untuk mempercantik suatu situs Web. Garis sanggup menampilkan nilai lebih pada rancangan selain suatu “coretan lurus” biasa. Penggunaan garis yang tepat dan sesuai akan memperbesar cita rasa rancangan yang dibuat.

Berikut dibahas fungsi garis dan bagaimana menggunakan garis pada suatu desain.

    Fungsi utama menaruh suatu garis pada suatu rancangan Web yakni selaku pemberi batas. Garis sering dipergunakan selaku pemisah konten satu dengan yang lainnya. Misalnya , antara kolom kiri dengan tengah , santapan dengan body dan lain-lain.
    Fungsi kedua yakni penegas dari batas-batas yang sudah ada , misalnya suatu kolom sudah diberi warna untuk sanggup dibedakan dengan kolom lain , kemudian garis dipergunakan pada kolom tersebut mudah-mudahan terlihat lebih berlainan dengan kolom lain.
    Fungsi ketiga yakni selaku hiasan atau hiasan saja. Fungsi garis untuk hiasan ini umumnya banyak dipergunakan selaku kombinasi terhadap abjad atau gambar. Selain ketiga fungsi diatas , perpaduan garis yang serasi juga sanggup membuat rancangan Anda “Clean“ , rapi dan elegan.


3.2.2        Garis dalam Desain Busana

 Garis ialah unsur yang pertama yang sungguh penting dalam rancangan alasannya yakni dengan garis kita sanggup menciptakan suatu rancangan busana yang menawan selain unsur-unsur rancangan lainnya.

Garis busana yang perlu diamati yakni berupa siluet busana atau garis luar busana dan garis bagian-bagian busana mirip kerah , lengan , garis hias (garis princes , garis empire , dll) dan lain-lain.

Seorang perancang atau desainer juga mesti memiliki wawasan wacana menjahit mudah-mudahan sanggup menuangkan idenya dengan lebih inovatif dan rancangan ini sanggup dibentuk menjadi suatu busana , dengan kata lain setiap garis-garis busana yang dibentuk sungguh-sungguh sanggup diwujudkan menjadi benda yang sesungguhnya.

Makara setiap garis atau bentuk yang dirancang tidak cuma indah di atas kertas saja tetapi orang lain juga sanggup mengetahui desainnya untuk diwujudkan ke bentuk yang sebenarnya.



3.2.3        Garis dalam Desain Komunikasi Visual

Penggunaan garis dalam rancangan komunikasi visual berlainan dengan fungsi garis pada gambar teknik atau gambar kerja. Desain komunikasi visual tidak terikat pada hukum atau ketentuan dalam pemakaian garis. Garis sanggup diartikan bisa diartiakan lebih luas lagi dalam rancangan komunikasi visual. Secara semiotika , rangkaian abjad aau teks juga sanggup dimaknai selaku garis. Teks yang disusun secara vertikal , diagonal , lengkung , dan melingkar , selain sanggup dibaca isinya sanggup pula dinikmati gambaran visualnya.

Penggunaan garis perlu dipertimbangkan secara cermat sehingga tidak terkesan dipaksakan.


















BAB IV

PENUTUP



4.1.                Kesimpulan

Garis ialah elemen dasar dalam seni rupa yang mengandung arti lebih dari sekedar ukiran , alasannya yakni garis dengan iramanya sanggup memicu suatu kesan simbolik pada pengamatnya. Setiap garis memicu kesan psikologis dan persepsi tersendiri.



4.2.        Saran

Meskipun tidak ada ketentuan yang mengikat , tetapi pemakaian garis dalam rancangan seharusnya memiliki konsep dan tujuan. Penggunaan garis yang kurang tepat cuma akan menciptakan rancangan terlihat gaduh. Hindari garis yang maksudnya cuma untuk hiasan , tetapi mengusik komposisi dan potensial membingungkan pembaca.


DAFTAR PUSTAKA



·      Supriyono , Rakhmat. 2010 . Desain Komunikasi Visual – Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Penerbit Andi.

·      Khotimah , Khusnul.2009. “Komponen Desain”.http://thinktep.wordpress.com/2009/04/19/komponen-desain-garis/.2 Januari 2021.

·      Kimianto , Eko. 2009. “Simbol Garis Mempunyai Berjuta Makna Seni”. http://artkimianto.blogspot.com/2009/10/simbol-garis-mempunyai-berjuta-makna.html . 11 Januari 2021 .

·      Anonymous. 2010. “Arti Garis”. http://www.abangadek-adv.com/index.php?option=com_content&view=article&id=67&Itemid=90. 11 Januari 2021.

·      2012. “Desain”.  http://id.wikipedia.org/wiki/Desain . 11 Januari 2021.

·      2012. “Pengertian dan Definisi Desain”. http://carapedia.com/pengertian_definisi_desain_info2196.html . 11 Januari 2021.

·      Abdi. 2012 . “Unsur-Unsur Senirupa” .  http://id.scribd.com/doc/80532438/Unsur-seni-rupa. 11 Januari 2021.

·      Gulendra , Wayan . 2010 . “Pengertian Garis dan Bentuk”. http://www.isi-dps.ac.id/berita/pengertian-garis-dan-bentuk. 11 Januari 2021.

·      2012. “Macam-macam Garis”. http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMK/Tata.Busana/Pengaruh.Garis.Terhadap.Tubuh/materi2.html. 11 Januari 2021.

·      2010. “Pengertian Desain”. http://sarapanmatahari.wordpress.com/2010/06/07/pengertian-desain/. 11 Januari 2021..


Dengan adanya informasi yang kami hidangkan tentang  fungsi garis pada rancangan busana

, kesempatan kami mudah-mudahan anda sanggup terbantu dan menjadi suatu rujukan anda. Atau juga anda dapat menyaksikan tumpuan lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya wacana Cara Membuat Tas Ransel Rajutan Cantik 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : https://ayauliani.blogspot.co.id/2021/03/garis-dalam-desain.html

Tidak ada komentar untuk "Garis Dalam Desain"