Desain Produk| Pemahaman Dan Ruang Lingkupnya

DESAIN PRODUK , PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPNYA

bentukprodukkerajinanfungsipakaidanteknikpembuatannya DESAIN PRODUK , PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPNYA
DESAIN PRODUK , PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPNYA


gambar kerajinan penyesuaian fungsi hias , materi baku , teknik pengerjaan , bentuk/struktur fungsional , ragam hias/motif - Oleh Muhajirin , M.Pd.


A.    TERIMINOLOGI DESAIN
Desain merupakan suatu proses yang sanggup dibilang sudah seumur dengan eksistensi insan di bumi. Hal ini sering tidak kita sadari. Akibatnya , sebagian dari kita beropini seperti rancangan gres dipahami sejak jaman terbaru dan merupakan penggalan dari kehidupan modern.
Dalam bahasa sehari-hari  kata rancangan sering di artikan  selaku suatu perancangan , rencana  atau gagasan. Pengertian menyerupai ini tidak sepenuhnya  salah tetapi juga tidak sepenuhnya benar.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dibilang bahwa rancangan seimbang dengan kata perancangan. Namun demikian , kata merancang/rancang  aau rancang berdiri yang sering disepadankan dengan kata rancangan ini kelihatannya belum sanggup mengartikan  rancangan secara lebih luas. Kata “Desain” yang bergotong-royong merupakan kata baru  yang merupakan peng-Indonesia-an dari kata design (bahasa Inggris) tetap dipertahankan. Kata rancangan ini memindah kata rancang berdiri sebab kata tersebut tidak sanggup mewadahi kegiatan , keilmuan , keluasan dan pamor profesi  atau kompetensi ,( Sachari , 2000).
Pengertian rancangan sanggup dilihat dari aneka macam sudut pandang dan konteksnya. Desain sanggup juga diartikan selaku suatu kreasi seniman untuk menyanggupi keperluan tertentu dan cara tertentu pula. Desain juga sanggup merupakan pemecahan kendala dengan suatu target yang terperinci (Archer , 1965). Sedangkan menurut Alexander (1963) rancangan merupakan temuan unsur fisik yang paling objektif. Atau rancangan merupakan langkah-langkah dan inisiatif untuk mengganti karya insan (Jones , 1970).


Perkembangan berikutnya pemahaman rancangan amat bervariatif sebab tumbuhnya profesi ini diberbagai Negara. Salah satu tokoh yan menganalisa pemahaman rancangan merupakan Bruce Archer , menurutnya rancangan merupakan salah satu bentuk keperluan badani dan rohani insan yang dijabarkan lewat aneka macam bidang pengalaman , kemampuan dan wawasan yang merefleksikan perhatian pada apresiasi dan pembiasaan terhadap sekelilingnya , utamanya yang bermitra dengan bentuk , komposisi , arti , nilai dan aneka macam tujuan benda buatan manusia.
Jika ungkapan ‘desain’ maknanya merupakan ‘rencana’ , maka ‘rencana’ merupakan bendanya (benda yang dihasilkan dalam proses perencanaan). Kegiatannya disebut’ merencana’ atau ‘mencananakan’. Pelaksananya disebut ‘perencana’ , sedangkan segala sesuatu yang berhubungan erat dengan proses pelaksanaan pengerjaan suatu planning , disebut ‘perencanaan’. Makara kata ‘mendisain’ memiliki pemahaman yang secara biasa setara dengan ‘merencana , merancang , rancang berdiri , atau merekayasa , yang artinya setara dengan ungkapan ‘to design’ atau ‘designing’ (Bahasa Inggris). Istilah merancang memiliki makna: ‘melakukan kegiatan/ aktivitas/proses untuk menciptakan suatu rancangan (Palgunadi , 2007).
Dengan demikian , pemahaman rancangan senantiasa mengalami pergeseran sejalan dengan  kemajuan peradaban manusia. Hal ini mengambarkan bahwa rancangan bergotong-royong mempunyai arti yang enting dalam kebudayaan insan secara keseluhan , baik ditinjau dari kerja keras memecahkan kendala fisik dan rohani insan , maupun selaku penggalan kebudayaan yang memberi nilai-nilai tertentu sepanjang perjalanan sejarah umat manusia.
Berdasarkan definisi tersebut diatas , terperinci bahwa rancangan tidak semata-mata rancangan diatas kertas , tetapi juga proses secara keseluruhan hingga karya tersebut  terwujud dan memilki nilai. Desain memang  tidak berhenti diatas ketas , tetapi erupakan aktivitaspraktis yang termasuk juga unsure-unsur ekonomi , social , teknologi dan budaya dalam aneka macam dinamikanya.
Desain yang bagus cuma diatas berhenti diatas ketas , tetapi erupakan aktivitaspraktis yang termasuk juga unsure-unsur ekonomi , social , teknologi dan budaya dalam aneka macam dinamikanya.Desain yang bagus cuma diatas kertas saja cuma akan terjerumus semata-mata selaku kebudayaan konsep belaka. Karena betapapun juga  rancangan yang bagus merupakan rancangan yang menyanggupi keperluan masyarakat. Disamping itu penerimaan penduduk tersebut terhadap suatu rancangan haruslah kritis , sebab tanpa unsure tersebut tidak akan terjadi pertumbuhan rancangan yang sehat.
Dengan pemahaman itu pula menampilkan gambaran bahwa rancangan bukan semata-mata milik salah satu disiplin ilmu , tetapi milik semua disiplin ilmu , sebab intinya rancangan merupakan bidang lintas antara seni , sains dan teknologi , seperi gambar dibawah ini:












Gambar 1. Desain merupakan bidang lintasan dari Seni , Sains , dan Teknologi
Sumber: Sachari (1986: 139)
Berdasarkan gambar diatas , rancangan merupakan perpaduan antara seni , sains dan teknologi. Dengan demikian seorang desainer mesti memiliki kemampauan dan wawasan sekaligus pengalaman ketiga disiplin ilmu tersebut biar menciptakan rancangan yang bermutu secara estetis , etis , komunikatif/oprasional dan ekonomis.

B.    RUANG LINGKUP DESAIN PRODUK
   Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang terintegrasi dengan segala bentuk faktor kehidupan insan dari masa kemasa. Memadukan unsur khayal dan orientasi inovasi penyelesaian untuk aneka macam kendala yang dihadapi insan dengan menjembatani estetika serta teknologi yang masing-masingnya dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya.
   Lingkup rancangan produk sanggup dibilang nyaris tidak terbatas , melingkupi semua faktor yang memungkinkan untuk dipecahkan oleh profesi/ kompetensi ini. Namun demikian kalau mengacu pada kemajuan internasional , terdapat  kawasan profesi yang tegas terdiri atas rancangan produk , rancangan grafis , dan rancangan interior. Wilayah rancangan yang disebutkan ini kawasan rancangan yang ditaruh pada bidang seni rupa. Berdasarkan pembagian kawasan rancangan tersebut , rancangan produk merupakan salah satu dari kawasan rancangan yang ada.
    Desain produk merupakan terjemahan dari Industrial Design. Sebagian para andal menerjemahkan  Industrial Design dengan rancangan produk. Sebagian yang lain menerjemahkan dengan rancangan industri. Penerjemahan yang terakhir dirasa kurang tepat , karena  yang didesain bukanlah industrinya melainkan produknya. (Adhi Nugraha ,1989).
Dalam kemajuan berikutnya profesi ini terbagi atas beberapa golongan kompetensi (mungkin juga sanggup meningkat sejalan dengan kemajuan jaman) , yaitu:
a.    Desain produk peralatan
b.    Desain perkakas lingkungan
c.    Desain alat transportasi
d.    Desain produk kerajinan (Kriya)
     - fungsi kerajinan tekstil
    Meski sanggup dibedakan menjadi beberapa golongan , tetapi secara biasa merancang produk memiliki prosedur yang serupa dalam berpikir inovatif dalam perancangan suatu produk , sehingga produk tersebut menyanggupi nilai-nilai fungsional yang sesuai dan menjadi penyelesaian bagi kendala yang dihadapi insan dengan tidak meninggalkan faktor ketentraman user/pengguna lewat teknik-teknik dan ketentuan-ketentuan tertentu dan pada kesudahannya diteruskan menjadi siklus hidup produk yang diputuskan oleh pola perancangan permulaan baik itu inovasi , penyesuaian maupun duplikasi.
    Desain produk merupakan pioner dan kunci kesuksesan suatu produk menembus pasar selaku basic bargain marketing , merancang suatu produk berarti membaca suatu pasar , kemauan mereka , kesanggupan mereka , pola pikir mereka serta banyak faktor lain yang kesudahannya mesti diterjemahkan dan di-aplikasikan dalam perancangan suatu produk. Kemampuan suatu produk bertahan dalam siklus suatu pasar diputuskan oleh bagaimana suatu rancangan bisa menyesuaikan akan perubahan-perubahan dalam bentuk apapun yang terjadi dalam pasar yang dimasuki produk tersebut , sehingga kesanggupan tersebut menjadi nilai kesuksesan bagi produk itu sendiri dikemudian hari. Dengan krusialnya bentuk tanggup jawab seorang desainer produk industri dalam perancangan suatu produk , desainer produk mesti memiliki wawasan dan riset yang bagus sebelum merancang suatu produk , proses tersebut tidak ayal lagi memerlukan waktu yang seringkali tidak singkat dalam perancangannya. Ketajaman berpikir dan membaca kesempatan sangatlah mayoritas dalam menyeleksi rating desainer tersebut. Sense dapatlah kita katakan begitu , terbentuk dari pengalaman yang panjang dan ditempa aneka macam faktor yang melingkupi dan dihadapi sang desainer tersebut.
   Skala perancangan rancangan produk sungguh luas kalau kita lihat dari aneka macam aspek; dengan kata lain rancangan produk merupakan suatu bahasa mayoritas dalam kemajuan dan pola pikir insan sejak dulu kala. Mekanisme dan system flow yang meningkat di sekarang ini lahir dari kebiasaan yang meningkat sejak dulu kala;
   Saat insan purba menerima kendala untuk mendapat hasil buruan , insan purba bikin senjata dalam bentuk tombak , biar sanggup dijadikan alat yang efektif menangkap hewan yang diburu
   Dari tumpuan tersebut sanggup kita lihat prosedur berpikir inovatif yang serupa dalam perancangan suatu produk , berangkat dari kendala kemudian bikin suatu benda biar sanggup dijadikan suatu penyelesaian yang efektif bagi permasalahan tersebut , dan pola pikir ortodok tersebutlah yang menjadi dasar metodologi keilmuan rancangan produk hingga di saat ini.Tetapi ternyata rancangan dari suatu produk disatu di saat , di saat menjadi suatu faktor yang paling tinggi dalam kehidupan insan , dengan nilai-nilai dan orientasi yang dirancang sanggup dengan tepat bermetamorfosis suatu fasilitas atau alat menyeleksi selera , interaksi dan komponen psikologis yang lain dalam pasar yang dimasuki. Desain produk itu sendiri sanggup menjadi teori-teori itu sendiri , mejadi icon-icon , semantik-semantik , serta imbas dengan keberadaannya yang dibawa oleh aspek-aspek lain secara mandiri.
kerajinan tekstil dan cara menjadikannya
C.    DESAIN PRODUK KERAJINAN
Desain produk kerajinan merupakan salah satu lingkup rancangan produk yang mengkhususkan diri dalam pengerjaan rancangan produk kerajinan. Kata ‘kerajinan’ , dalam ungkapan bahasa Inggris disebut ‘craft’ , sedang dalam ungkapan Bahasa Indonesia disebut ‘kria’ , atau ‘kriya’ dalam bahasa Jawa , yang berarti: pekerjaan , hasil pekerjaan , hasil pekerjaan tangan , kemampuan , suatu benda (bisa juga berarti produk) yang dihasilkan dari ketrampilan pekerjaan tangan dan dilandasi oleh kehalusan rasa. (Palgunadi , 2007).
Istilah craft berarti kemampuan , keprigelan , kebisaan. Dekat dengan ungkapan ini dalam Bahasa Inggris dipahami ungkapan ‘craftman’ , yang artinya: tukang , andal , juru , orang yang memiliki ketrampilan , ahli. Istilah lain yang bersahabat merupakan ‘craftmanship’ , yang artinya: kemampuan , ketrampilan.
Desain produk kerajinan merupakan rancangan yang berbasis kria , merupakan terjemahan dari ungkapan ‘craft design’ dan sanggup didefinisikan selaku suatu karya rancangan yang dilandasi (berbasis) prinsip-prinsip kria (craft) dalam proses realisasinya. Benda/produk hasil rancangan produk kerajinan biasanya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness) , estetika (keindahan) , seni (art) , adiluhung , berharkat tinggi , khusus , khas , dan kehalusan rasa selaku unsur dasar. Sementara dalam pemenuhan fungsinya lebuh menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis) , misalnya: benda-benda pakai , pemanis , mebel , sandang , dan sebagainya. Pemenuhan atas fungsi yang bersifat nonfisik bisa dibilang relatif kecil.
- tumpuan kerajinan tekstil


Gambar 2. Desain Produk wadah telur dan wadah buah iris
Sumber: http://www.innagurasi.blogspot.com

Karena didasari oleh ketrampilan dan kehalusan rasa , maka benda-benda hasil produk kerajinan biasanya sungguh mengeksploitasi dan menonjolkan faktor rupa dan keindahan (estetika). Dalam sejumlah kendala , ada kecenderungan menggunakan pola (pattern) atau bentuk (form , shape) yang rumit (complicated) , serta mungkin juga mengeksploitasi dan menerapkan ragam hias (ornamen).    










Gambar 3. Desain Produk Tempat Lilin
Sumber: http://www.innagurasi.blogspot.com

Benda-benda hasil produk kerajinan biasanya dibentuk secara berulang , dan dibentuk dalam skala besar (mass product). Tentunya dikehendaki persyaratan-persyaratan tertentu yang mesti dipenuhi dalam proses perancangannya yang sungguh berlainan dengan hasil produk yang bersifat langsung (hanya dibentuk suatu saja). Semua hasil karya seni , kalau masih berjumlah suatu dan berstatus belum dibuat , bisa disebut artwork , sering juga disebut master. Namun kalau kemudian dibuat secara massal (diperbanyak jumlahnya) , maka kategorinya bermetamorfosis ‘produk yang diindustrikan’ (industrialized product , fabricated product , manufactured product). Dalam hal ini pergeseran status tidak didasarkan atas cara , tata cara , teknologi , atau pendekatan poduksi yang dilaksanakan , akan tetapi  dari diperbanyak atau tidaknya produk tersebut.
  Desain produk kerajinan mengandung upaya mencari struktur dan material yang tepat. Desain juga merupakan suatu proses , yakni proses berfikir yang sistematis untuk meraih mutu hasil yang optimal. Dengan demikian bahwa pada hakekatnya rancangan merupakan mencari mutu yang lebih baik , mutu material , teknis dan performansi , bentuk baik secara perbagian maupun secara keseluruhan.
Predikat baik pada rancangan tersebut sungguh tergantung pada target dan filosofi merancang kebanyakan , bahwa:
1.    Sasaran itu berbeda-beda menurut keperluan dan kepentingan
2.    Setiap upaya rancangan mesti berorientasi pada meraih hasil yang seoptimal mungkin dengan ongkos yang serendah-rendahnya.

Dengan demikian , sanggup dikataka bahwa rancangan itu lebih baik dari rancangan yan lain apabila (harga , citra) rancangan tersebut menyanggupi target keperluan yang paling  optimal.
Dari uraian tersebut maka terperinci bagi kita bahwa di saat seseorang bikin rancangan mesti merumuskan target setepat-tepatnya: apa , mengapa ,siapa , bagaimana , dimana , dan kapan. Hal in dalam ilmu rancangan dipahami dengan tahapan kenali permasalahan merupakan kunci yang menentukan.
Selain menyeleksi target berikutnya dalam proses rancangan mesti menentukan  pengembangan produk (product development). Dalam pengembangan produk ini , bergantung pada kendala yang sudah dirumuskan diatas. Selain itu diputuskan pula factor-faktor ynag perlu dikaji.  Secara  keseluruhan faktor-faktor tersebut meliputi:


1.    Faktor Performansi
        Suatu rancangan itu mesti gampang , hemat , kondusif ,sesuai dengan keadaan psikologis dan fisiologis insan (ergonomic) maka perlu mempertimbangkan:
a.    Kenyamanan
b.    Kepraktisan
c.    Keselamatan/keamanan
d.    Kemudahan dalam penggunaan
e.    Kemudahan dalam pemeliharaan
f.    Kemudahan dalam perbaikan
- prinsip kerajinan tekstil
2.    Faktor Fungsi
Suatu rancangan secara fisik dan teknis mesti melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsi yang dituntut. Oleh sebab itu perlu mempertimbangkan:
a.    Kelayakan
b.    Kehandalan
c.    Spesifikasi dari material
d.    Strktur penggunaan atau system tenaga

3.    Faktor Produksi
Desain mesti memungkinkan untuk dibuat sesuai dengan metode dan proses yang tela ditentukan. Untuk itu perlu mempertimbangkan:
a.    Permesinan
b.    Bahan baku
c.    Sistem proses produksi
d.    Tingkat ketrampilan tenaga kerja
e.    Biaya produksi
f.    Standardisasi

4.    Faktor Pemasaran
Desain sanggup dibilang berhasil kalau jangkauan pasar kian luas dan masa hidup atau design lifa sanggup bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu diperhitungkan , meliputi:
a.    Selera konsumen
b.    Citra produk
c.    Sasaran pasar
d.    Penentuan harga
e.    Saluran Distribusi
- pemahaman kerajinan limbah tekstil
5.    Faktor Kepentingan Produsen
Desain produk yang dihasilkan mesti berniat menciptakan keuntungan atau keuntungan , sehingga akan menjamin kelancaran hidup produsen. Dengan demikian perlu mempertimbangkan:
a.    Identitas Perusahaan
b.    Status (swasta , pemerintah , yayasan , dan lain-lain)

6.    Faktor Kualitas Bentuk
Suatu rancangan mesti dibentuk sedemikian rupa biar menawan sehingga membuat kenikmatan estetis. Hal ini penting dalam memajukan cita rasa seseorang/ masyarakat/ konsumen. Untuk itu perlu diperhatikan:
a.    Spirit dan gaya jaman
Spirit dan gaya jaman senantiasa menandai style suatu rancangan produk. Sebagai tumpuan pada jaman terjadi gerakan seni dan kriya atau lebih dipahami dalam bahasa Inggris selaku art and craft movement ( suatu gerakan pada final masa revolusi industri yang mementingkan kontrak kerja dan keindahan) , yang menolak estetika yang dihasilkan oleh buatan secara massal , sebab dianggap selaku penyebab utama hilangnya keindahan individual. Pada gerakan ini , mesin dianggap menghantui seni dari pertukangan (industri) sebab barang yang dijalankan mesin sudah menjadi standarisasi sendiri. Gerakan ini ingin membuat seni selaku penggalan dari komunitas dan seniman semestinya juga seorang perajin kriya.
Art and craft movement menampilkan kesan kembali ke periode gothic , roccoco , dan renaisans. Maka pada di saat itu satu ciri utama dari rancangan yang dihasilkannnya merupakan karya seni dibentuk secara individu oleh seniman dengan sentuhan artistik yang khas. Setiap karya digarap dengan serius dan teliti.

- macam macam kerajinan tekstil




Gambar 4:
Chair no. 14 Karya William Morris dari gerakan Art and Craft
 Sumber:
 http:// www.artandcraftmovement.com.

Contoh pedoman lain yang bertolak belakang dengan konsep style Art and Craft Movement merupakan Bauhaus. Bauhaus menerapkan konsep yang membebaskan segala hasil produk desainnya dari ornamentasi serta membuka jalan bagi kemajuan arsitektur modern.





- rancangan kerajinan tekstil


Gambar 5.
Barcelona Chair karya Ludwig Mies Van Der Rohe (desainer Bauhaus)
Sumber: bauhausdesign.com


- aneka karya kerajinan tekstil
b.    Estetika  dan Daya tarik
Desain tidak sekedar bikin struktur , konstruksi dan bentuk saja , sebagaimana pertimbangan Plato dalam Bertram (1938) bahwa prinsip dalam pengerjaan benda dihubungkan dengan sisi keindahan dan keselarasan , yang merupakan faktor penting dalam rancangan , sebab sekuat apapun konstruksinya , semenawan apapun bahannya , kalau tak punya sentuhan keindahan maka tidak akan disenangi oleh konsumen.
c.    Penyelesaian rincian dan finishing
Sebuah rancangan merupakan planning yang mau diimplementasikan dalam karya jadi. Jika suatu produk dijalankan secara serampangan akan terlihat tidak profesional. Oleh sebab itu setiap rincian dari produk yang dihasilkan mesti dicermati secara seksama , sebab mutu suatu produk sungguh tergantung dari bagaimanan  penyelesaian rincian dan finishingnya tergarap dengan sempurna.
d.    Pengolahan bentuk sesuai struktur dan abjad bahan
Bentuk yang tercipta juga sungguh diputuskan oleh materi yang digunakan. Setiap materi memiliki karakteristiknya masing-masing yang menjadi ciri khas dan pembeda dari materi lainnya. Setiap materi pun menenteng kesan dan gambaran tertentu.
e.    Kombinasi dengan materi lain
Kombinasi mengandung arti menggabungkan dua unsur atau materi yang berbeda. Dalam pengerjaan rancangan produk sungguh dimungkinkan adanya variasi materi yang mau menciptakan suatu produk yang inovatif dan mengandung unsur kebaruan dan keunikan (uniqueness).



Dengan adanya isu yang kami suguhkan tentang  gambar kerajinan penyesuaian fungsi hias , materi baku , teknik pengerjaan , bentuk/struktur fungsional , ragam hias/motif

, impian kami mudah-mudahan anda sanggup terbantu dan menjadi suatu rujukan anda. Atau juga anda dapat menyaksikan referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya ihwal Materi Kerajinan 9 ( Kerajinan Fungsi Hias - Modifikasi ) 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : eprints.uny.ac.id/4131/1/Handout_Desain_Produk_Kerajinan

Tidak ada komentar untuk "Desain Produk| Pemahaman Dan Ruang Lingkupnya"