Perbedaan Bahasa Natural| Flowchart Dan Pseudocode Dalam Algoritma

Untuk anda yang telah mengenal bahasa pemrograman pasti tidak abnormal dengan yang namanya algoritma , tetapi tidak dengan anda yang baru pertama kali mengenal algoritma , atau mungkin yang baru mendengar perumpamaan algoritma , anda akan gusar apa itu algoritma dan untuk apa menuntut ilmu algoritma.


Pengertian dari Algoritma sendiri secara lazim merupakan urutan tindakan untuk merampungkan suatu masalah.

Jika dikaitkan dengan pemecahan dilema matematika atau komputer algoritma sendiri sanggup didefinisikan selaku urutan tindakan untuk menjumlah atau merampungkan dilema memakai pendekatan bahasa pemrograman komputer.

Algoritma sungguh direkomendasikan untuk dipelajari apalagi dahulu sebelum menekuni eksklusif kedalam bahasa pemrograman ,  jadi buat anda yang ingin menjadi programmer maka perlu mengenal dan mengerti algoritma sehingga di saat menekuni ke bahasa pemrograman anda akan praktis untuk mengerti loginya , terlepas apapun bahasa pemrograman yang digunakan.

Pada prakteknya penerapan atau penyuguhan algoritma untuk memecahkan suatu dilema sanggup memakai 3 cara , yakni memakai bahasa natural , flowchart dan psedudocode.

Perbedaan Bahasa Natural , Flowchart dan Pseudocode dalam algoritma

Berikut merupakan perbedaan Perbedaan Bahasa Natural , Flowchart dan Pseudocode dalam algoritma:

a. Algoritma Bahasa natural

Algoritma bahasa natural merupakan cara penyuguhan suatu algoritma yang paling sederhana dan paling praktis untuk dimengerti.

Algoritma ditulis dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari (bahasa indonesia) , atau bahasa apapun yang dipahami.

Ketika menyuguhkan algoritma dalam bahasa natural , maka ada beberapa hal yang perlu diamati ,  urutan tindakan mesti dimulai dengan kata mulai / Start dan diakhiri dengan kata selesai / stop , atau anda juga sanggup memakai perumpamaan dengan bahasa yang lain yang serupa , Start dituliskan selaku ‘inisialisasi’ atau ‘Mulai’ , sedangkan End sendiri dituliskan selaku ‘selesai’ dan dituliskan pada simpulan algoritma.

Tidak ada aturan baku dalam hal penamaan Start dan End itu sendiri , tidak dilema kalau Anda ingin menampilkan penamaan yang berlainan yang paling penting merupakan tetap mengandung arti/maksud yang sama.

Contoh :

Salah satu pola kendala penulisan bahasa nautral algoritma dalam kehidupan sehari-hari yakni , Menukar 2 isi gelas , yakni gelas berisi teh dan kopi , gelas berisi teh menjadi isinya kopi dan begitu sebaliknya.

Penyajian algoritma untuk dilema di atas dengan bahasa natural sanggup ditulis dengan urutan tindakan selaku berikut:

1. Mulai
2. Siapkan 1 buah gelas kosong
3. Masukan gelas yang isinya teh kedalam gelas kosong.
4. Masukan gelas isi  kopi ke gelas yang sebelumnya berisi teh yang telah kosong.
5. Masukan teh dari gelas sebelumnya kosong ke gelas kosong yang sebelumnya berisi kopi.
6. Selesai

Di atas merupakan salah satu pola , ada berbagai pola permasalahan dalam sehari-hari yang sanggup teratasi dengan algoritma bahasa natural. Permasalahan algoritma dalam kehidupan sehari-hari yang lain mirip resep bikin kuliner , tindakan menanak nasi dan lain sebagainya.

Yang mesti diamati di saat kita ingin bikin algoritma dalam bahasa natural merupakan dimulai dengan kata kata mulai dan di langkah terakhir diakhiri dengan kata selesai.

b. Algoritma Flowchart

Flowchart adalah  suatu sketsa dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan korelasi antara suatu proses (instruksi) dengan proses yang lain dalam suatu program.

Ternyata tindakan untuk merampungkan dilema dalam algoritma selain sanggup memakai bahasa natural , anda juga sanggup memakai flowchart ,  tetapi untuk memakai flowchart anda setidaknya mesti mengerti simbol-simbol yang dipakai oleh flowchart.

Berikut merupakan daftar simbol-simbol flowchart yang mesti anda ketahui untuk bikin algoritma:

Kita sanggup memakai simbol-simbol di atas untuk merampungkan suatu dilema dalam algoritma.

Contoh:
Berikut merupakan salah satu pola memakai flowchart untuk merampungkan kendala menjumlah luas segitiga:
Yang mesti diamati di saat menyuguhkan algoritma flowchart merupakan mesti dimulai dengan simbol Start / mulai dan diakhiri dengan simbol Finish / selesai , mirip terlihat pada pola di atas , sanggup memakai bahasa apapun yang praktis dipahami.

c.Algoritma Pseudocode

Penyajian algoritma yang ke tiga merupakan algoritma pesudocode , apa itu algoritma pseudocode ?

Secara sederhana algoritma pseudocode merupakan penulisan tindakan solusi dilema menggunakan  pendekatan isyarat bahasa pemrograman , dengan tujuan supaya lebih praktis dimengerti di saat isyarat tersebut ditulis atau dikonversi kedalam bahasa pemrograman sebenarnya.

Penulisan algoritma pseudocode bekerjsama tidak memedulikan aturan syntax khusus , tetapi syntax atau isyarat yang dipakai biasanya diadaptasi dengan bahasa pemorgraman yang nanti akan digunakan.

Seperti umpamanya kalau algoritma nanti akan dikonvesi ke bahasa pemrograman pascal , maka isyarat algoritma pseudocode akan memakai syntax yang nyaris mirip dengan bahasa pemrograman pascal , begitu pula di saat bahasa pemrograman yang mau dipakai memakai bahasa C , maka isyarat algoritma peudocode akan memakai pendekatan bahasa C , begitu pula untuk bahasa pemrograman lainnya.

Aturan penulisan algoritma pseudocode

Berikut merupakan aturan penulisan algoritma pseudocode dengan pendekatan bahasa pemrograman pascal:

1. Struktur Algoritma pseudocode

Ketika bikin algoritma pseudocode memakai pendekatan bahasa pemrograman pascal maka tindakan penulisannya dibagi menjadi 3 penggalan selaku berikut:

a. Bagian Judul
Judul mesti dimulai dengan kata ALGORITMA dibarengi dengan nama judul.

Aturan penulisan nama judul:

  • Tidak boleh mengandung spasi , spasi sanggup diganti dengan karakter _ (underscore)
  • Tidak boleh diawali dengan angka
  • Tidak boleh memakai istilah-istilah yang telah dipakai selaku keyword di bahasa pemrograman.
  • Bisa memakai aksara besar aksara kecil dan kombinasinya selama tidak menyalahi aturan diatas.

b. Bagian Deklarasi
Bagian deklarasi merupakan penggalan dalam algoritma yang dipakai untuk mendefinisikan jenis-jenis variable yang mau dipakai dalam proses algoritma. penggalan ini dimulai dengan ukiran pena Deklarasi:


Jika anda pemula dan sukar mengerti apa itu variable , seharusnya anda membaca dahulu tentang konsep dasar algoritma yang telah saya tulis sebeumnya.

c. Bagian Deskripsi
Bagian deskripsi merupakan penggalan yang berisi proses algoritma , pada penggalan ini ditulis proses solusi masalah. pada penggalan ini diawali dengan ukiran pena Deskripsi:

d. Komentar
Komentar sifatnya opsional boleh dicantumkana tau tidak , komentar isinya untuk memberi penjelasan atau pemberitahuan tentang isyarat didalam algoritma penulisan komentar sanggup diletakan dibaris mana saja didalam struktur algoritma , tetapi penulisan komentar mesti di dalam tanda kurung kurawal {....}

pola penulisan komentar:
{Ini komentar}

2. Instuksi / Syntax penulisan algoritma psedeocode

Selain mengerti penggalan penulisan algoritma di atas juga mesti mengerti isyarat atau syntax penulisan.

Untuk isyarat atau syntax  dalam penulisan algoritma pseudocode biasanya akan menyesuaikan dengan pendekatan bahasa pemrograman yang mau digunakan.

Seperti umpamanya kalau bahasa pemrograman yang mau dipakai untuk mengkonversi algoritma tersebut merupakan pascal , maka syntax algoritma pseudocode akan mengandung isyarat dan aturan penulisan yang digunalan dalam bahasa pemrograman pascal. begitu pula di saat memakai bahasa pemrograman yang lainnya.

Berikut beberapa syntax algoritma pseudocode bahasa pemrograman pascal yang sering dipakai untuk mengerti algoritma tahap awal.

a. Penulisan variable
Penulisan variable ada dibagian deklarasi , aturan penulisannya kurang lebih mirip di bawah ini:

var1:var2 ,var3 : tipe_data

Untuk tipe_data , ada berbagai macam nama tipe data yang sanggup dipakai mirip integer , string , char , byte dll silahkan pelajari di postingan internet..

b. Masukan
untuk menulis isyarat masukan dari pengguna maka ditulis dengan instruksi:
read(variable_masukan)

c. Keluaran
untuk mencetak keluaran maka penulisannya merupakan selaku berikut:
write(variable_keluaran)

d. Instruksi yang lain menyesuaikan dengan isyarat bahasa pemrograman yang dipakai , akan diterangkan lebih lanjut sesuai dengan kendala algoritma yang ingin dipecahkan.


Contoh:

Berikut merupakan pola algoritma pseudocode dengan pendekatan bahasa pemrograman pascal untuk kendala menjumlah luas segitiga dengan ketentuan.

Luas dan alas diinput oleh pengguna dan hasil dari perkiraan disimpan dalam variable hasil kemudian balasannya ditampilkan selaku output.

ALGORITMA hitung_luas_segitiga
{Algorima pseudocode untuk menjumlah luas segitiga}

Deklarasi:
{Deklarasi variable yang dipakai diproses perhitungan}
hasil ,alas ,tinggi : Integer

Deskripsi :
{Input dari pengguna disimpan divariable alas dan tinggi}
read(alas ,tinggi}

{perhitungan luas (1/2 alas x tinggi ) disimpan di variable hasil}
hasil <- 1/2 * alas * tinggi

{Menampilkan hasil perhitungan}
write(hasil)

Tidak ada komentar untuk "Perbedaan Bahasa Natural| Flowchart Dan Pseudocode Dalam Algoritma"