4.3.4. Analisis Pekerjaan
4.3.4. Analisis Pekerjaan
Pembagian divisi dijalankan sesuai dengan fungsi yang hendak dijalankan , akan tetapi alasannya yakni masih kecilnya skala perusahaan tiap divisi melakukan fungsi ganda atau secara bersamaan. Saat ini , selain bertanggung jawab atas bidangnya masing=masing , juga mesti melaksanakan fungsi penjualan , kendali persediaan , dan pemasaran.Berikut yakni fungsi dan komposisi dari setiap divisi:
1. Direktur Utama
Melaksanakan fungsi perencanaan
• Menyusun kegiatan kerja secara stratejik
• Meminta , menyidik , dan mengkoordinir planning kerja setiap divisi sebelum dilaksanakan
• Memastikan mudah-mudahan seluruh divisi mematuhi hukum dan SOP perusahaan
Melaksanakan fungsi pemenuhan organisasi
• Memahami dan menyepakati deskripsi dan spesifikasi pekerjaan setiap divisi
• Mengevaluasi dan menentukan criteria dan target setiap divisi
• Memberikan materi pada pelatihan
• Merevisi laporan setiap divisi
• Mempresentasikan kinerja perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham
• Membangun jaringan di luar perusahaan
• Menjadi perwakilan perusahaan untuk menghadiri konferensi penting yang bermitra dengan pengembangan usaha
• Menyetujui setiap ada pergantian planning di setiap divisi
• Memberikan motivasi untuk setiap bagian
• Memberikan penghargaan baik verbal maupun goresan pena atas kinerja setiap divisi
• Mengambil setiap keputusan yang menjadi wewenangnya
Melaksanakan fungsi pengawasan dan kepemimpinan
• Melaksanakan penilaian setiap divisi
• Melakukan penilaian terhadap setiap divisi
• Membuat surat teguran dan himbauan
• Melakukan tutorial untuk setiap kepala divisi
2. Divisi Pemasaran
• Membuat daftar target konsumen
• Membuat daftar agen
• Melakukan kegiatan kunjungan dan presetasi di depan kandidat pelanggan dan agen
• Memonitor perolehan order serta bikin asumsi untuk mengoptimalkan kapasitas produksi
• Menganalisa dan menyebarkan taktik marketing untuk mengembangkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang sudah ditentukan
• Melakukan penilaian kepuasan pelanggan dan pelayanan pasca penjualan
3. Divisi Keuangan
Membuat dan memonitor sestem keuangan perusahaan
• Membuat SOP bagian
• Melakukan penilaian kerja
• Membuat surat teguran dan himbauan
• Memonitor sistem
Penyusunan anggaran
• Membuat budget ke setiap divisi
• Membuat budget tahunan
Penyusunan laporan keuangan
• Menyusun laporan keuntungan rugi
• Menyusun laporan neraca
• Menyusun laporan arus kas
Melaksanakan fungsi divisi keuangan
• Mencatat dan mendata transaksi
4. Divisi Operasional
Melaksanakan fungsi perencanaan
• Menyusun kegiatan kerja dan budget divisi operasional
• Menyusun planning utama dan cadangan
• Memperhitungkan ongkos budget produksi
Melaksanakan fungsi pemebuhan organisasi
• Memahami struktur organisasi , deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang tekah ditetapkan
• Melaporkan segala hasil buatan serta kinerja divisi ke administrator utama
• Melakukan pengendalian mutu produk
• Mengatur kegiatan pengambilan produk
Menjalankan fungsi pelaksanaan
• Memastikan tersedianya persediaan produk maupun pendukungnya
• Memastikan tercapainya mutu produk yang sudah ditetapkan dalam setiap batch produksi
• Mengawasi proses pengantaran produk
• Memastikan tercapainya kegiatan kerja buatan yang sudah disetujui antara supplier
Dari sejumlah kiprah di atas , masing-masing divisi memiliki kiprah wajib yang mesti dijalankan , yaitu:
• Melakukan penjualan dan penjualan di kawasan yang sudah ditentukan
• Melakukan pengendalian mutu di gudang masing-masing
• Melakukan pencatatan transaksi penjualan
4.3.5. Budaya Perusahaan
Definisi dari budaya perusahaan yakni sebuah kumpulan dari nilai dan norma yang mengatur interaksi antar anggota organisasi dan dengan penyuplai , pelanggan , dan pihak lain yang berada di luar organisasi. (Jones , 2004)
Budaya perusahaan yang dianut perusahaan , akan disosialisasikan ke seluruh pihak yang terlibat dengan perusahaan tersebut. Hal ini akan bikin hubungan yang serasi dan sepaham perihal perusahaan. Budaya perusahaan yang kokoh akan menampilkan efek faktual pada kinerja perusahaan dan dikehendaki perusahaan akan lebih gampang meraih tujuan.
Berikut yakni budaya CV Panca Sinergi Utama:
• Disiplin dalam hal yang berkenaan dengan pekerjaan
• Jujur dan transparan di dalam perusahaan
• Menangani setiap duduk kasus dengan kekeluargaan
Budaya di atas akan membentuk keselarasan diantara karyawan , secara tidak pribadi sikap dan sikap karyawan akan mengarah ke arah budaya perusahaan.
Perusahaan gres sering kali menerima halangan dalam pembentukan budaya perusahaan alasannya yakni perusahaan tersebut gres terbentuk dari orang-orang yang sebelumnya belum pernah bertemu. Hal ini akan menyebabkan perbedaan persepsi yang berlainan setiap karyawannya. Untuk menolong membentuk dan menjaga budaya perusahaan , maka perusahaan perlu menerapkan beberapa cara , antara lain:
1. Seleksi
Tahap seleksi yakni tahap permulaan untuk menentukan standar yang paling sempurna dalam menemukan dan memberdayakan individu yang memiliki kesanggupan , kepandaian , dan keahlian untuk menolong meningktakan kinerja perusahaan.
2. Manajemen Puncak
Sifat dan sikap para pimpinan perusahaan sungguh besar lengan berkuasa terhadap persepsi karyawan , baik dari sisi kedisiplinan , cara menghadapi duduk kasus , mengambil keputusan , maupun tata cara komunikasi dan berpakaian. Karayawan membuat para tata kelola puncak selaku panutan meraka.
3. Sosialisasi
Proses ini dijalankan sehabis perusahaan mendapatkan lamaran karyawan. Sosialisasi sanggup dibedakan menjadi 2 , yakni informal dan formal. Sosialisasi informal , perusahaan menampilkan pengenalan terhadap lingkungan dan suasana kerja yang dikehendaki mudah-mudahan para karyawan gres lebih gampang untuk beradaptasi. Sosialisasi formal , perusahaan mengadakan kegiatan pelatihan.
4.3.6. Kepemimpinan Perusahaan
Perilaku kepemimpinan yang cocok dengan perusahaan ini yakni kepemimpinan participating. Kepemimpinan participating konsentrasi pada moral dan juwa dari tiap divisi dan aktif dalam menyebarkan hubungan antar individu , juga mengedepankan partisipasi. Karyawan akan diarahkan untuk mengatasi dan menyelesaikan kendalanya masing-masing. Pengarahan tetap diberikan pada setiap donasi kiprah , tetapi dalam frekuensi minimum. (Francis & Woodcock 1996)
Dalam pelaksanaannya , setiap divisi tetap melakukan pekerjaan masing-masing dan tetap di awasi oleh Direktur Utama. Akan tetapi , Direktur Utama tidak secara sarat terlibat dalam solusi kiprah masing-masing divisi. Tiap individu dalam satu divisi juga memiliki kiprah yang berlainan , maka dari itu sungguh penting untuk membangun hubungan yang bagus antar individu demi tercapainya target tiap divisi.
Hal-hal yang perlu diamati dalam kepemimpinan partisipasi:
• Membatasi pengarahan dan pengendalian
• Membentuk system pengawasan pribadi
• Mengembangkan karyawan lewat pembelajaran tugas
• Komunikasi secara luas
• Mengedepankan komentar dan umpan balik
• Mengkomunikasikan tujuan tanpa mesti menerangkan bagaimana mencapainya
• Memberikan tanggung jawab yang lebih
4.3.7. Kegaiatan Divisi Sumber Daya Manusia
4.3.7.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Total
Supir 1 - 1 1 1 4
Staf 1 - - 1 1 3
Tabel 4.7 Perencanaan SDM
Saat ini perusahaan belum memiliki aktifitas yang kompleks , maka dari itu perusahaan belum memerlukan jumlah sumber daya insan yang banyak. Pada tahun pertama , hingga bulan ke-6 , para pendiri masih berperan selaku karyawan yang terlibat sarat pada setiap aktifitas perusahaan. Akan tetapi , pada bulan ke-7 perusahaan memerlukan 2 karyawan yang terdiri dari 1 supir dan 1 staf. Hal ini kami proyeksikan menurut perhitungan penjualan di tahun pertama yang pada pertengahan tahun mulai meningkat. Pada tahun kedua , perusahaan tidak merekrut karyawan alasannya yakni para pendiri memiliki waktu yang lebih luang untuk menekuni pribadi ke lapangan dibandingkan tahun pertama. Akan tetapi , di tahun ketiga perusahaan akan memperbesar 1 karyawan selaku supir. Perusahaan menentukan supir alasannya yakni supir sanggup berperan ganda , sanggup mengendarai kendaraan beroda empat dan melaksanakan pekerjaan staf. Untuk itu , supir tersebut akan di honor lebih besar dibanding supir biasa , akan tetapi lebih kecil dibandingkan honor 2 pegawai. Pada tahun keempat dan kelima , perusahaan akan memperbesar 2 karyawan tiap tahunnya , masing-masing teridir dari 1 supir dan 1 staf . Penambahan ini didasari proyeksi ajakan yang kian meningkat.
Deskripsi pekerjaan pengemudi dan staf akan lebih fleksibel. Perusahaan menginginkan pengemudi dan staf sanggup melaksanakan pekerjaan ganda , merangkap selaku administrasi. Tugas tata kelola yakni melaksanakan pencatatan persediaan , penjualan , dan jenis transaksi lainnya.
4.3.7.2. Rekrutmen
Rekrutmen yakni tahap perusahaan untuk menentukan , menemukan dan memberdayakan individu yang cocok dengan keperluan perusahaan. Di samping itu perusahaan juga mesti menimbang-nimbang sifat , kesanggupan , dan kemampuan yang dimiliki kandidat karyawan.
Huat (2006) , pada bukunya menerangkan ada 2 cara mendapatkan kandidat karyawan yang sanggup di rekrut perusahaan , yakni internal dan external. Cara internal yakni mendapatkan karyawan dari dalam perusahaan. Cara ini memiliki banyak faedah , menyerupai sudah mengenali kekuatan dan kelemahannya , mengenali dengan sempurna kemampuan yang dimiliki , dan lebih akad terhadap perusahaan. Sedangkan cara eksternal , perusahaan mendapatkan karyawan dari luar perusahaan. Pada biasanya , perusahaan akan memakai cara ini di saat ingin mendapatkan karyawan gres yang keahliannya belum dimiliki oleh karyawan yang ada atau perusahaan memang butuh karyawan baru.
Perusahaan memakai cara eksternal alasannya yakni dikala ini perusahaan belum memakai karyawan lain , jumlah karyawan cuma sebatas jumlah pendiri.
Pada tahap permulaan ini , proses rekrtumen akan dilaksanakan oleh pendiri. Hal ini dikarenakan umur perusahaan masih gres dan perusahaan berencana akan merekrut orang-orang yang dikenal. Oleh alasannya yakni itu , proses rekrutmen lebih ke arah informal , cuma dengan wawancara.
4.3.7.3. Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
Setiap divisi dalam perusahaan memiliki target setiap bulannya. Pencapaian target tersebut ialah alat ukur kinerja perusahaan , yang dipengaruhi oleh tiap divisi , dan tiap divisi dipengaruhi oleh individu. Sekumpulan kinerja individu menentukan kinerja perusahaan keseluruhan. Maka dari itu , penting bagi perusahaan untuk menjaga , menganggap , dan mengecek prestasi karyawan.
Perusahaan akan melaksanakan penilaian prestasi kerja karyawan sebanyak dua kali dalam satu tahun , yakni pada tengah dan selesai tahun. Penilaian tengah tahun berencana untuk menjaga kinerja karyawan , divisi , dan perusahaan mudah-mudahan tetap pada jalurnya. Sedangkan penilaian selesai tahun berencana untuk menyaksikan pencapaian tiap karyawan , divisi , dan perusahaan.
4.4 KEUANGAN
4.4.1 TUJUAN DAN SASARAN KEUANGAN
Salah satu ukuran dalam penilaian tampilan perusahaan yakni dari keadaan keuangan perusahaan. Keuangan perusahaan akan terlihat baik kalau tujuan dari taktik keuangan tercapai yakni mengembangkan shareholder value.
Di dalam jerih payah mengembangkan shareholder value , perusahaan menerapkan banyak sekali taktik menyerupai kebijakan pendanaan , kebijakan modal kerja , kebijakan operasional dan kebijakan pendapatan.
Strategi keuangan yang dipraktekkan ORIGO yakni berencana untuk mengembangkan shareholder value dari ORIGO dengan menawarkan dana untuk pengembangan usaha. Selain itu target dari taktik keuangan yakni bikin Net Present Value (NPV) yang lebih besar dari nol yang bermakna kesempatan dari bisnis ini akan menguntungkan dan sanggup mengembangkan shareholder value.
4.4.2 KEBIJAKAN PENDANAAN
4.4.2.1 STRUKTUR MODAL
Di dalam pembentukan jerih payah , perusahaan memiliki alternatif dalam pendanaan perusahaan. Kebijakan pendanaan tersebut diantaranya berasal dari:
1. Modal Sendiri (ekuitas)
2. Hutang
3. Penerbitan saham atau obligasi
Perusahaan sanggup memakai ketiga kombinasi kebijakan pendanaan diatas di dalam menentukan struktur modalnya. Beberapa aspek yang menghipnotis perusahaan dalam menentukan struktur modal diantaranya adalah:
• Tingkat Risiko
• Besarnya modal yang dibutuhkan
• Kondisi lingkungan makro dan mikro
• Sikap atau nilai yang dianut manajemen
Struktur modal yang digunakan ORIGO yakni 100% berasal dari modal sendiri yang dibagi secara rata terhadap 5 pemilik modal. Kebijakan struktur modal ini diambil berdasarkan:
• Mengurangi risiko keuangan yang timbul kalau memakai hutang
• Modal yang diperlukan sesuai dengan kesanggupan keuangan para pemilik modal
4.4.2.2 BIAYA MODAL (Cost of Capital)
Perhitungan ongkos modal sungguh dikehendaki dalam memperkirakan keuntungan sebuah investasi. Perhitungan ongkos modal atau cost of capital penting dijalankan dalam menentukan tingkat pengembalian minimum. Suatu bisnis atau investasi dibilang menguntungkan kalau tingkat pengembalian lebih besar ketimbang ongkos modal.
Biaya modal perusahaan tergantung dari komponen yang ada dalam pembiayaan modal pada perusahaan tersebut. Secara keseluruhan , ongkos modal dijumlah dari rata-rata tertimbang dari seluruh komponen-komponen modal yang ada atau sering disebut weighted average cost of capital (WACC).
Struktur modal ORIGO segalanya berasal dari modal sendiri. Maka dari itu , perkiraan ongkos modal dijumlah menurut Cost of Equity. Metode Cost of Equity yang biasa digunakan yakni metode CAPM. Namun , dalam memakai metode CAPM perusahaan diharuskan terdaftar di bursa efek. Oleh alasannya yakni itu , di dalam penghitungan Cost of Equity , digunakan pendekatan Kd ditambah risk premium.
Perhitungan Kd memakai rata-rata suku bunga hutang bank yakni sebesar 11.5421%. Sedangkan untuk risk premium dijumlah dari suku bunga Bank Indonesia yakni sebesar 7%.
Rata-rata suku bunga pinjaman
Jenis Dasar kredit KMK flat KI flat KK flat Rata-rata
Suku bunga 13.4237% 11.0288% 10.7606% 10.9552% 11.5421%
sumber: bisnis indonesia , 24 Juni 2009
Tabel 4.8 Rata-rata Suku Bunga Pinjaman
Ke = Kd + Risk Premium
Dari data diatas , maka perkiraan ongkos ekuitas yang digunakan untuk ongkos modal yakni sebesar 18.5421%.
4.4.2.3 KEBIJAKAN DIVIDEN
Perusahaan memiliki 2 opsi di dalam penggunaan keuntungan higienis atau sering disebut Net Income (NI). Pertama , keuntungan higienis dibagikan terhadap para pemegang saham dalam bentuk dividen. Kedua , keuntungan higienis dijadikan selaku keuntungan ditahan untuk pengembangan bisnis atau Retained Earning (RE).
Di dalam penggunaan keuntungan higienis , ORIGO memiliki kebijakan bahwa dalam 2 tahun pertama beroprasi , keuntungan yang ditujukan untuk dividen tidak dibayarkan terhadap para pemilik modal. Hal ini dikarenakan kebijakan perusahaan untuk keuntungan ditahan pada 2 tahun pertama ditujukan untuk pengembangan bisnis.
Dividen akan dibayarkan terhadap pemilik modal mulai pada tahun ketiga sesuai dengan proporsi kepemilikan. Pembayaran dividen dijalankan dengan menimbang-nimbang keadaan bisnis , jumlah pemasukan dan jumlah kas yang tersedia pada perusahaan. Besarnya dividen yang dibagikan yakni 20% dari total pemasukan higienis pada tahun berjalan.
4.4.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL
4.4.3.1 SISTEM PENCATATAN BIAYA
Sistem pencatatan ongkos yang dijalankan ORIGO dalam menjumlah harga pokok buatan yakni memakai metode FIFO(First In First Out).
4.4.3.2 PERHITUNGAN HPP
Bagian-bagian yang ada pada harga pokok produksi(HPP) merek ORIGO meliputi:
• Harga Air , tutup galon , pengaman (segel) dan tisu
• Beban Transportasi
Transportasi dibebankan pribadi pada setiap galon yang diambil pribadi dari pabrik. Beban ini diasumsikan jumlah ongkos transport dari pabrik ke gudang ORIGO dibagi dengan jumlah galon yang diangkut.
• Beban Depresiasi
Beban depriasi dijumlah pada HPP alasannya yakni bermitra langusung dengan produk. Beban ini termasuk depresiasi galon dan depresiasi stiker. Besarnya ongkos depresiasi dijumlah dengan asumsi umur galon selama 24 bulan dan umur stiker selama 6 bulan. Sedangkan perputaran galon dan stiker diasumsikan sebanyak 2 kali dalam 1 bulan.
• Risiko Kerusakan
Risiko kerusakan (defect probability) dijumlah dengan asumsi 2% dari total harga pokok produksi.
4.4.3.3 ANALISIS BEP
Perhitungan break even point atau titik impas dijalankan untuk mengenali tingkat penjualan minimum perusahaan , mudah-mudahan sanggup menutup segala ongkos operasional. Analisis ini berisikan 2 cara yakni pendekatan dalam jumlah unit dan pendekatan dalam jumlah rupiah.
Perusahaan sanggup memakai analisis break even point selaku contoh minimum penjualan mudah-mudahan mendapatkan keuntungan.
Break Even Point dalam unit
Skenario 2009 2010 2011 2012 2021
Terbaik 9511.838 24300.34 55890.11 75969.21 96758.03
Normal 10777.54 26668.03 61421.79 92307.28 116793.4
Terburuk 12054.26 30795.59 70829 96275.04 122620.5
Tabel 4.9 Break even point
4.4.4 KEBIJAKAN MODAL KERJA
4.4.4.1 MANAJEMEN KAS
Pengembangan jerih payah terkait dengan tersedianya dana untuk menyebarkan jerih payah tersebut. Tujuan dari tata kelola kas yakni menawarkan dana yang cukup baik untuk kegiatan operasional maupun untuk pengembangan usaha.
ORIGO menentukan sebesar Rp. 10.000.000 selaku batas minimum kas yang tersedia setiap bulannya untuk tetap sanggup beroperasi dalam tahun pertama. Batas minimum kas akan meningkat seiring dengan kemajuan jerih payah dari ORIGO. Sedangkan , keistimewaan kas yang didapat akan diposisikan ke dalam deposito.
4.4.4.2 MANAJEMEN PIUTANG DAGANG
Salah satu target pelanggan dari ORIGO yakni kedai kopi dan teh. Selain itu , ORIGO juga menyalurkan produknya lewat para distributor dan agen. Pembelian yang dijalankan oleh jenis pelanggan tersebut yakni pembelian dalam jumlah banyak yang membuat posisi tawar mereka lebih kuat.
Penentuan periode piutang terhadap pelanggan yang melaksanakan pembelian dalam jumlah banyak yakni salah satu jerih payah untuk sanggup mengembangkan penjualan. Secara rata-rata , ORIGO menentukan periode pembayaran piutang selama 14 hari.
4.4.4.3 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Persediaan yang dimiliki ORIGO dalam beroprasi berupa produk jadi dan komponen penunjang produk menyerupai galon , tutup galon , segel dan stiker. Sistem pencatatan persediaan memakai tata cara FIFO.
4.4.4.4 MANAJEMEN HUTANG DAGANG
Manajemen hutang jualan yakni salah satu taktik untuk menjaga likuiditas perusahaan. ORIGO melaksanakan pembelian produk dari para penyuplai dengan cara berhutang selaku jerih payah untuk menjaga likuiditas dan selaku sumber pendanaan modal kerja
4.4.5 KEBIJAKAN PENDAPATAN
4.4.5.1 STRUKTUR PENDAPATAN
Pendapatan ORIGO berasal dari kegiatan operasional. Pendapatan operasional diperoleh dari 2 jenis produk yang dijual. Pertama , penjualan yang berasal dari penjualan galon berskala 19 liter dan air minum. Kedua yakni penjualan air minum terhadap pelanggan yang sebelumnya sudah berbelanja galon.
4.4.5.2 PROSENTASE KEUNTUNGAN
Prosentase keuntungan atau profit margin diputuskan selaku salah satu dasar untuk penentuan harga jual produk. Selisih yang berasal dari harga jual dikurangi harga pokok buatan yang diputuskan oleh ORIGO yakni sebesar minimal 30% dengan menimbang beberapa ongkos yang hendak timbul sehabis HPP. Biaya tersebut diantaranya yakni beban distribusi , penawaran spesial dan beban risiko.
4.4.6 PERHITUNGAN KELAYAKAN BISNIS
4.4.6.1 METODE PENILAIAN KELAYAKAN BISNIS
Metode yang digunakan untuk menjumlah kelayakan bisnis ORIGO yakni dengan metode Net Present Value (NPV). NPV menjumlah berapa nilai yang diciptakan respon dari investasi yang ditanamkan (ross et al. ,2006). Suatu bisnis dibilang pantas untuk dijalankan kalau jumlah NPV lebih besar dari nol. Di dalam menjumlah NPV , suku bunga yang digunakan yakni ongkos modal yakni sebesar 18.5421%.
Tahun Arus Kas
0 -Rp50 ,000 ,000.00
1 Rp18 ,496 ,687.89
2 Rp25 ,203 ,076.98
3 -Rp12 ,236 ,886.09
4 Rp20 ,078 ,477.35
5 Rp14 ,867 ,572.34
Tabel 4.10 NPV
Berdasarkan analisa diatas , didapat perkiraan NPV sebesar Rp. 16.408.928 ,46 yang bermakna bisnis ORIGO ini pantas untuk dijalankan alasannya yakni besarnya NPV lebih besar dari nol.
Tidak ada komentar untuk "4.3.4. Analisis Pekerjaan"
Posting Komentar